SEMARANG (jatengtoday.com) – PSIS Semarang memastikan tidak akan berburu pemain asing pada bursa transfer paruh musim BRI Liga 1 2023/2024. Manajemen Mahesa Jenar bakal fokus mencari striker lokal untuk menjadi pelapis Carlos Fortes.
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menyampaikan bahwa keenam pemain asing PSIS Semarang tetap bertahan. Menurutnya, keputusan tersebut sebelumnya telah didiskusikan dengan tim pelatih dalam beberapa pekan terakhir.
“Dalam satu dua pekan terakhir sudah evaluasi-evaluasi, PSIS memertahankan semua pemain asing. Tidak mencari pemain asing baru di bursa transfer kali ini karena semua pemain asing memberikan kontribusi maksimal di masing-masing posisi,” ujar Yoyok Sukawi, Senin (30/10/2023).
Saat ini PSIS sudah melengkapi slot pemain asing termasuk satu pemain ASEAN. Mereka adalah Lucas Gamma (Brasil), Boubacary Diarra (Prancis), Gali Freitas (Timor Leste), Taisei Marukawa (Jepang), Vitinho (Brasil), dan Carlos Fortes (Portugal).
Kontribusi para ekspatriat itu juga sangat signifikan dalam mendongkrak performa skuad Mahesa Jenar. Hingga pertengahan musim atau 17 pertandingan yang dilakoni PSIS Semarang, masing-masing sudah menyumbang gol.
Ada 22 dari total 26 gol PSIS (84,6%) berasal dari keenam pemain asing tersebut. Fortes memimpin dengan 9 gol, disusul Gali Freitas 7 gol, Boubacary Diarra 2 gol, Marukawa 2 gol, Vitinho dan Lucao masing-masing 1 gol.
“Fortes saat ini masuk jajaran top skor, Gali juga pemain ASEAN terbaik, Marukawa main di mana aja bagus, setelah sembuh Vitinho maksimal berkontribusi untuk kemenangan PSIS. Diarra perannya central dan Lucao juga kokoh serta semalam bisa cetak gol juga,” lanjut Yoyok Sukawi.
Yoyok Sukawi lantas menambahkan bahwa saat ini PSIS tengah berburu pemain lokal di beberapa posisi seperti striker dan pemain tengah untuk kedalaman skuad.
“Kita masih cari striker lokal yang kualitasnya tidak kalah dari Fortes dan bisa menciptakan persaingan sehat. Kemudian juga cari pemain tengah yang bisa menjadi pesaing Diarra untuk nomor delapan,” tutup Yoyok Sukawi. (*)
