SEMARANG (jatengtoday.com) – Megaproyek Semarang Outer Ring Road (SORR) atau jalur lingkar yang mengelilingi Kota Semarang terancam mandek akibat terkendala minimnya anggaran. Namun sebagai gantinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berjanji segera merealisasikan megaproyek lain, yakni Harbour Tol Road Semarang-Kendal.
Hanya saja, proyek Harbour Tol Road ini nantinya menggantikan Semarang Outer Ringroad di wilayah utara saja, yakni wilayah pesisir utara Semarang-Kendal. Proyek ini dikonsep multifungsi. Selain berfungai sebagai jalan tol, Harbour Tol Road juga didesain sebagai tanggul laut dan memuat polder yang berfungsi penyediaan air baku.
“Semarang Outer Ringroad membutuhkan biaya yang cukup besar. Kemudian kami memohonkan anggaran kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar ditindaklanjuti. Tapi persoalannya sama, pemerintah pusat tidak ada duit karena kan biayanya triliunan. Sehingga kemudian oleh Pak Menteri memberi masukan agar menjadi Harbour Tol Road Semarang-Kendal,” terang Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin.
Dikatakannya, proyek Harbour Tol Road Semarang-Kendal sepanjang 21 kilometer ini ditargetkan bisa dimulai pembangunan pada 2020 mendatang. “Keberadaannya sangat penting bagi Pemkot Semarang, karena Harbour Tol Road ini memiliki desain yang juga sebagai tanggul laut dan menyelesaikan persoalan air baku. Jadi di sana ada fungsi tol sebagai transportasi, tanggul laut, dan polder,” terangnya.
Dijelaskan Iswar, Semarang kaitannya dengan kebencanaan ada dua potensi, yakni banjir dan tanah longsor. “Khusus untuk banjir sendiri ada dua persoalan, Semarang dihantam (banjir) dari laut dan juga dari atas (dataran tinggi). Terjadi abrasi, rob masuk. Kemudian dari atas, kapasitas drainase tidak cukup. Sehingga terkadang meluap,” bebernya.
Lebih lanjut, kata Iswar, dengan adanya konsep Harbour Tol Road Semarang-Kendal diharapkan menjadi solusi untuk mengurai kemacetan lalu-lintas. Sehingga sistem transportasi di Kota Semarang tertata dengan baik hingga tidak terjadi kemacetan. Selanjutnya dibangun polder untuk penyediaan air baku, sekaligus menanggulangi abrasi, rob dan banjir. “Kalau tol yang berfungsi sebagai tanggul laut ini jadi, abrasi tidak akan masuk. Sejauh ini, abrasi di Kota Semarang semakin jauh semakin masuk, lama kelamaan bisa habis kalau dibiarkan,” katanya.
Kedua, lanjut Iswar, kebaradaan Harbour Tol Road Semarang-Kendal ini menghubungkan lima proyek strategis nasional. Di antaranya Kawasan Industri Kendal, Bandara International Ahmad Yani Semarang, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Tol Semarang-Demak dan Tol Semarang-Batang. Sehingga Harbour Tol Road ini, menurutnya, sangat berperan membangun jaringan atau konektivitas lima proyek strategis nasional tersebut.
Sejauh mana proses perencanaan proyek Harbour Tol Road tersebut? Iswar menerangkan bahwa Pemkot Semarang telah melakukan langkah-langkah untuk realisasi proyek tersebut. “Saat ini sudah ada pemprakarsanya. Nantinya, pembiayaannya menggunakan sistem Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini akan di-KPBU-kan oleh Kementerian PUPR. Pemkot Semarang hanya mendorong saja agar proyek ini segera terealisasi,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto