in

Diprediksi Jadi Biang Kemacetan, Tol Pejagan Jadi Fokus Selama Liburan Nataru

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng berencana mengerahkan personel untuk mengatur arus lalu lintas di sekitar gerbang tol Pejagan selama libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru). Pasalnya, lalu lintas di sana diprediksi paling padat.

Kepala Dishub Jateng, Satriyo Hidayat menuturkan, kepadatan di tol Pejagan bisa terjadi setelah dibukanya jalan tol elevated dari Jakarta menuju Cikampek.

“Yang dulunya menuju Pejagan itu empat jam, sekarang tidak sampai tiga jam sudah sampai. Sekarang pilihannya lewat bawah atau atas, dan itu akan mempercepat ke Pejagan. Sehingga, konsepnya dari Korlantas pada saat antrean di Pejagan cukup panjang, sebelum Pejagan akan dikeluarkan di Cirebon. Dan kami harus siap, yang dari pantura masuk lagi di tol Brebes Barat,” kata Satriyo, Rabu (18/12/2019).

Untuk mengantisipasinya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk membuat posko terpadu. Terdapat dua posko yang ada di Jateng. Yakni di Gerbang Tol Pejagan dan Gerbang Tol Kalikangkung.

“Kalau terjadi penumpukan kendaraan, antisipasi-antisipasi telah kami perhitungkan, termasuk kemungkinan menerapkan jalur searah dan pemanfaatan jalur-jalur alternatif,” bebernya.

Selain jalan tol, terdapat beberapa titik yang diwaspadai oleh Dishub. Berdasarkan pengalaman lebaran lalu, titik macet terjadi di Jatinom, Purbalingga Belik sampai Bayeman, Bawen, Sokaraja, Sumpyuh, Bobotsari sampai Pemalang.

“Nanti akan kami tempatkan petugas khusus di titik-titik rawan itu. Sejak tanggal 19 Desember sudah kami kerahkan,” bebernya.

Pihaknya memprediksi, arus kendaraan yang masuk Jateng selama  Nataru bisa tembus hingga 424.374 kendaraan, melalui jalan tol maupun non-tol. Sedangkan kendaraan yang melintas jalan tol dari arah Jakarta, ada 243.445 unit.

Dari angka itu, paling banyak kendaraan pribadi. Yakni, 399.362 unit. Sementara bus hanya 25.012 unit. “Prediksinya, puncak kepadatan arus di 20-21 Desember. Antara 65.969 unit hingga 74.711 unit. (*)

editor : ricky fitriyanto