SEMARANG (jatengtoday.com) – Akhir tahun depan, dua bandara baru di Jateng, yakni Bandara Ngloram Blora dan Bandara Jenderal Soedirman, sudah bisa dioperasikan. Sayang, baru sebatas charter flight dan belum melayani penerbangan reguler.
Hal itu disebabkan karena beberapa faktor. Selain panjang runway yang belum memenuhi standar, keberadaan terminal juga belum dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
“Sementara baru charter flight, untuk penerbangan reguler nanti kalau panjang runway sudah memenuhi standar dan terminal sudah selesai,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Satriyo Hidayat, Kamis (28/11/2019).
Mengenai potensi penumpang di dua bandara baru tersebut, Satriyo optimis akan diminati masyarakat. Apalagi, dua bandara itu dibangun di daerah yang sangat strategis.
Bandara Ngloram berada di daerah Blora yang dekat dengan Blok Cepu. Jadi besar kemungkinan sangat dibutuhkan pelaku usaha. Selain itu, juga dekat dengan beberapa daerah lain, seperti Bojonegoro, Tuban, Ngawi, Blora, Rembang, Kudus, Pati dan sekitarnya.
“Pasti masyarakat yang ingin bepergian menggunakan pesawat, akan memilih Ngloram dibanding harus ke Semarang atau Surabaya. Apalagi ke depan, ada rencana pembangunan kawasan industri di Rembang, tentu keberadaan bandara Ngloram menjadi sangat strategis,” tegasnya.
Sementara Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga, dekat dengan kawasan industri Cilacap. Bandara ini akan menjadi satu-satunya akses masyarakat yang ada di Jateng bagian Selatan.
“Masyarakat Jateng bagian Selatan sudah pasti akan memanfaatkan bandara itu untuk bepergian, karena bandara Tunggul Wulung di Cilacap nantinya tidak akan digunakan untuk penerbangan reguler, melainkan hanya untuk sekolah penerbangan,” bebernya. (*)
editor : ricky fitriyanto