in

Dinpermades Evaluasi dan Persiapan Desiminasi Audit Kasus Stunting ke-2

Dari data SSGI bulan Juli-Agustus tahun 2022 menunjukkan bahwa prevalensi stunting turun menjadi 11,09 persen.

DEMAK (jatengtoday.com) – Permasalahan stunting atau masalah kurang gizi kronis yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak saat ini menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah Kabupaten Demak.

Untuk itu dengan bertempat di Aula Dinpermades P2KB Kabupaten Demak instansi terkait melakukan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Demak sebagai evaluasi dan persiapan Desiminasi Audit Kasus Stunting ke-2 tingkat Kabupaten Demak.

Kepala Dinpermades P2KB Demak Drs. Taufik Rifa’i, M. Si menegaskan agar kegiatan ini dapat menjadi persiapan penuntasan kasus stunting di wilayah Kabupaten Demak. Selain itu dirinya juga mengharapkan agar kegiatan Audit Kasus Stunting ke-2 tersebut bisa membangun sinergitas antar Perangkat Daerah di Kabupaten Demak.

“Selanjutnya agar kita dapat bersama-sama secara konvergen menurunkan angka stunting di Demak sesuai target yang diharapkan, bahkan bisa mencapai zero stunting tahun 2024,” ujarnya.

Kepala Seksi Bimas Kemenag Kabupaten Demak dalam kegiatan ini menyampaikan tentang upaya percepatan penurunan stunting pada remaja dan calon pengantin yang telah dilaksanakan, diantaranya Kursus Calon Pengantin / Suscatin dan Bimbingan perkawinan remaja di pondok pesantren atau sekolah madrasah aliyah dengan tujuan memberikan pemahaman dasar kepada pasangan calon pengantin tentang membentuk keluarga yang sehat dan sakinah dari segala unsur.

Sedangkan Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dalam kesempatan tersebut menyampaikan tentang intervensi spesifik yang telah dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting diantaranya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Hasil penimbangan serentak Kab. Demak bulan Agustus tahun 2022 prevalensi stunting turun di angka 2,99%.

Selain itu, data SSGI bulan Juli-Agustus tahun 2022 menunjukkan bahwa prevalensi stunting turun menjadi 11,09%, namun angka ini belum bisa diresmikan karena belum dirilis secara resmi oleh Kementerian Kesehatan Kab. Demak.

Kepala Pemsosbud Battelitbangda Kab. Demak menambahkan bahwa saat ini evaluasi aksi konvergensi stunting sekarang ini diposisi aksi ke 6 dan 7. Menurutnya ada 29 indikator cakupan layanan esensial, 13 cakupan diantaranya yang masih rendah diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi Pemerintah Daerah agar bisa ditingkatkan sesuai dengan tupoksi masing-masing.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinpermades P2KB Kabupaten Demak, Kepala Bidang KBK dan KK,  Kepala Bidang Pemsosbud Bappelitbangda Kabupaten Demak, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Demak, Kepala Seksi Bimas Kemenag Demak, Perwakilan Perangkat Daerah Tim Percepatan Penurunan Stunting Demak, Kepala Puskesmas Lokus Stunting, Technical Assistant Stunting, dan Perwakilan Itikes Cendekia Utama Kudus. (*)