DEMAK (jatengtoday.com) – Kader PPKBD/Sub PPKBD (Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan program pengendalian penduduk, keluarga berencana maupun mewujudkan ketahanan keluarga. Karena itu para kader harus memahami betul bidang tugasnya.
Adapun Tugas Kader PPKBD, Sub PPKBD dan Tenaga Pelaksana KIE adalah membuat rencana kerja, mendata sasaran dan potensi sumber daya (pemetaan), mengkoordinasikan kegiatan/program dengan pihak terkait, mengelola dan membina program Keluarga Berencana di tingkat Desa, memberikan penyuluhan, memberikan motivasi, memberikan konseling kepada masyarakat, melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan program Keluarga Berencana di tingkat Desa, dan kegiatan lain yang merupakan program Pemerintah.
Kepala Dinpermades P2KB Demak Drs. Taufik Rifa’i, M. Si melalui Kabid P2PP Sukardjo, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa peran para kader PPKBD di Kabupaten Demak sangat penting, terutama di dalam membantu percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Demak.
Untuk itu mereka pada Kamis kemarin mengikuti kegiatan “Peningkatan Kapasitas PPKBD” dan Launching Aplikasi Capaian Kader Keluarga Berencana (Pacar Kencana)” yang dilakukan di Kantor Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah Ruangan Parahita Lantai III Jl.Pamularsih No.28 Semarang.
Hadir dalam kesempatan itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah, Pejabat yang membidangi PPKBD sejumlah 35 Kab/Kota, serta Kader IMP sejumlah 35 kader Kab/Kota yang menjadi anggota Paguyuban PPKBD Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Widwiyono, dalam arahannya kepada para kader menegaskan tentang “Strategi Percepatan Penurunan Stunting dan Peningkatan Kesertaan ber KB di Jawa Tengah”. Dirinya mengharapkan para kader yang merupakan ujung tombak atau garda terdepan dalam penanganan stunting bisa bekerja secara maksimal menuntaskan kasus stunting di wilayahnya masing-masing.
Perlu diketahui bahwa Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Stuntingtengah menjadi bahasan utama di berbagai daerah, karena jika tidak dicegah secara dini akan menjadikan generasi kita kedepan sebagai sebuah generasi yang hilang atau lost generation.
Sementara itu Kepala Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah Retno Sudewi dalam kesempatan tersebut melaunching Aplikasi Pacar Kencana (Capaian Kader Keluarga Berencana), yang dilanjutkan diskusi panel tentang petunjuk teknis aplikasi Pacar Kencana oleh moderator IPeKB Provinsi Jawa Tengah dengan penyaji materi Sub Koordinator Keluarga Berencana DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan Kepala Bidang KB dan Advokasi KIE DP3AP2PP Provinsi Jawa Tengah menyajikan materi penurunan Stunting melalui Cetin Ketan dan diakhiri dengan evaluasi program kerja PPKBD oleh Ketua Paguyuban PPKBD Provinsi Jawa Tengah/IPeKB Jateng. Dijelaskan juga mengenai Monitoring dan Penerapan Aplikasi Capaian Kader KB ( Pacar Kencana), serta adanya tindakan nyata program Kerja Paguyuban PPKBD Tingkat Provinsi Jawa Tengah. (*)