in

Di Semarang, 3 Pasien Meninggal Akibat Demam Berdarah

SEMARANG (jatengtoday.com) – Salah satu persoalan di Kota Semarang yang patut diwaspadai saat ini adalah tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Pasalnya, DBD selama Januari hingga Februari 2019 tercatat menjangkiti 122 orang. Dari jumlah tersebut, 3 pasien di antaranya meninggal.

“Masyarakat harus terus diingatkan, agar secara konsisten menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat juga harus berperan memutus rantai perkembangbiakan nyamuk. Salah satunya ya menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun warga,” ujar anggota DPR RI, Juliari Peter Batubara, saat penyerapan aspirasi di Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Barat, Minggu (24/2/2019).

Penerapan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumah-rumah juga harus digiatkan. Menurutnya persoalan ini tak bisa dianggap enteng. Sebab, sejauh ini telah mengakibatkan 3 orang meninggal. Selain menjaga kebersihan lingkungan, PSN merupakan salah satu kiat paling efektif untuk memberantas sarang nyamuk.

“Pemberantasan sarang nyamuk ini lebih baik daripada fogging. Kebersihan lingkungan memang menjadi faktor utama, misalnya menutup bak air agar tidak jadi sarang nyamuk, mengubur barang bekas, jangan menggantung baju kotor, dan lain-lain,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Widoyono terus melakukan sosialisasi dalam rangka mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah tersebut.

Lebih lanjut, kata dia, berbagai upaya penanganan dilakukan agar penyebaran DBD bisa dikendalikan. “Salah satunya menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), bukan menggalakkan fogging,” ujarnya.

PSN melibatkan tim untuk memantau sarang nyamuk di setiap rumah. Selama ini fogging dinilai kurang efektif membasmi nyamuk Aedes Aegypti yang gigitannya memicu DBD. “Fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa. Padahal, nyamuk dewasa dapat bertelur hingga 800. Membunuh nyamuk dewasa tak menghentikan siklus nyamuk,” katanya.

Siklus perkembangbiakan nyamuk tersebut terbilang sangat cepat, yakni setiap minggu, 1 nyamuk bisa bertelur hingga 800. “Jadi, penanganan yang lebih tepat adalah PSN,” katanya. (*)

editor : ricky fitriyanto