in

Curhat Penjual Seafood Semarang Kelabakan Akibat PPKM, Omset Turun 90 Persen

SEMARANG (jatengtoday.com) – Beberapa pedagang mengeluhkan dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Semarang. Kebijakan tersebut berakibat pada menurunnya pendapatan.

“Omset turun 90 persen,” ujar owner Seafood Pak Jari Simpang Lima Semarang, Sujari, Minggu (24/1/2021).

Dia menilai, PPKM kali ini kembali melumpuhkan perekonomian. Lumpuh tahap pertama adalah kebijakan PKM saat awal Covid-19.

Menurut dia, kebijakan yang diambil pemerintah tanggung. “Kalau lockdown, lockdown saja. Apa artinya dibatasi malam hari. Supaya adil, harusnya pabrik juga tutup, ASN libur,” kritiknya.

Keputusan semacam itu dianggap efektif memutus mata rantai Covid-19. Kalau tidak berani, dia berharap supaya jangan menggantungkan pelaku bisnis.

Dia menyinggung bahwa tidak semua masyarakat merupakan pegawai negeri atau pegawai swasta yang setiap bulan gajian. Sehingga, keputusan memperpanjang PPKM kurang tepat.

“Yang wiraswasta nasibnya bagaimana? Jika PPKM diperpanjang bisa gagal bayar kredit, nggak bisa bayar pegawai. Dampaknya sangat luas,” tuturnya.

Sebelumnya, beberapa pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Simpang Lima Semarang yang lain juga mengkritik penerapan PPKM.

Baca: Dampak PPKM Semarang, Omset PKL Simpang Lima Turun Hingga 90 Persen

Meskipun begitu, Pemkot Semarang memutuskan untuk memperpanjang kembali PPKM di Ibu kota Jawa Tengah hingga 8 Februari 2021 dengan sejumlah pelonggaran.

Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil rapat evaluasi yang dipimpin oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dengan melibatkan unsur Forkopimda Kota Semarang, Minggu (24/1/2021). (*)

 

editor: ricky fitriyanto 

 

Baihaqi Annizar