SEMARANG (jatengtoday.com) — Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang meluncurkan Catatan Akhir Tahun (Catahu) 2023 dengan mengusung tema “Megatruh Demokrasi: Kurukshetra di Tengah Stagnasi”.
Peluncuran Catahu 2023 berlangsung di Miwiti Space, Kawasan Kota Lama Semarang, Senin (8/1/2024). Acara juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube LBH Semarang.
Direktur LBH Semarang, Eti Oktaviani menyampaikan alasan pemberian tema dalam Catahu 2023. Kata dia, “megatruh demokrasi” berarti terpisahnya ruh demokrasi dari raganya.
Sementara frasa “kurukshetra di tengah stagnasi” berarti kondisi di mana minimnya perlawanan langsung dari masyarakat di tengah lapangan peran yang kondisinya kian mengkhawatirkan.
“Ini tema yang relevan dengan kondisi demokrasi hari ini yang sudah kehilangan nyawanya. Secara bentuk demokrasi memang ada, tapi nyawanya sudah hilang,” ujarnya.
LBH Semarang menyimpulkan, hilangnya ruh demokrasi disebabkan watak kapitalistik negara yang hanya mementingkan kepentingan segelintir orang dan mengorbankan rakyat.
Perampasan lahan, kerusakan lingkungan, pencemaran laut, banjir rob, politik upah murah, penetapan upah yang tidak demokratis, PHK sepihak, dan pemberangusan serikat buruh menjadi bukti bahwa kesejahteraan semakin menjadi mitos bagi rakyat.
Di samping kesejahteraan, kebebasan untuk berekspresi serta hak untuk bebas dari kekerasan masih menjadi catatan kelam.
Ia mencontohkan buruknya penanganan kekerasan berbasis gender, masih dibatasinya warga untuk menyelenggarakan aktivitas keagamaannya, terjadinya pembatasan kebebasan berekspresi oleh kepolisian, serta kekerasan di lembaga pendidikan.
Dalam Catahu tersebut LBH Semarang mendata jumlah konsultasi hukum yang diberikan sepanjang November 2022 sampai Oktober 2023 sebanyak 107 konsultasi dengan jumlah 119 pencari keadilan.
Pada tahun yang sama, LBH Semarang melaksanakan lima pelatihan serta menjadi narasumber pada 84 diskusi-diskusi yang bertema hukum, HAM, dan demokrasi. (*)
editor : tri wuryono