in

Calon Jemaah Haji Wajib Jalani PCR Sebelum Terbang ke Tanah Suci

Selain tes PCR, jemaah calon haji harus sudah divaksin Covid-19 hingga dosis ketiga atau booster.

Calon jamaah haji wajib menjalani PCR. (istimewa)

BATANG (jatengtoday.com) – Seluruh jemaah calon haji diwajibkan untuk menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) dengan hasil negatif. Tes tersebut merupakan rangkaian pemeriksaan kesehatan yang harus dijalani, sebelum tiba di Tanah Suci.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batang, Didiet Wisnuhardanto, selain tes PCR, jemaah calon haji harus sudah divaksin Covid-19 sebanyak tiga dosis, serta membawa perlengkapan untuk menunjang protokol kesehatan.

“Alhamdulillah, seluruh calhaj yang akan berangkat, hasil PCR-nya negatif semua. Kalau sampai ada yang positif, maka repot karena harus menunggu karantina lima hari dulu, baru boleh berangkat,” tegasnya, saat ditemui di halaman Kantor Bupati Batang, beberapa hari lalu.

Didiet mengingatkan kepada seluruh jemaah haji tetap menerapkan protokol kesehatan. Untuk mencegah heat stroke jemaah haji diminta untuk rutin minum sebelum haus, dan memperbanyak mengonsumsi buah.

“Jaga stamina dan kesehatan fisik. Yang penting sudah vaksin tiga kali,” imbaunya.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Batang, Lutfi Hakim mebambahkan, PCR menjadi penting bagi calon haji karena menentukan mereka layak berangkat ke Tanah Suci atau tidak.

“Jika saat dites itu menunjukkan hasil reaktif, maka calhaj harus mengikuti karantina selama lima hari. Apabila hal ini terjadi, tentu sangat merugikan calhaj,” bebernya.

Terpisah, Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, mengingatkan agar para calhaj selalu menjaga kondisi kesehatan saat berada di Tanah Suci, meskipun telah divaksin lengkap.

“Dalam menjalankan ibadah haji, modal utama adalah fisik harus sehat, sehingga bisa mengikuti rangkaian ibadah haji dengan sempurna, mulai dari rukun, wajib hingga sunah haji,” terangnya.

Ia juga meminta seluruh calhaj ikut mendoakan agar seluruh masyarakat Batang dikaruniai kesehatan, semakin meningkat kesejahteraannya, serta dijauhkan dari segala wabah dan musibah.

“Ini semua karena panggilan dari Allah untuk beribadah. Insyaallah dimudahkan dalam segala urusan kita. Kalaupun ada kendala kecil (maka) itu wajar tapi tidak masalah,” tegasnya.

Salah seorang calhaj, Slamet Badarudin mengutarakan, dirinya menyiapkan sarana untuk menghadapi segala kemungkinan atau kerawanan yang terjadi.

“Wah kalau lihat di berita ada jemaah haji yang kakinya melepuh, ya pasti di sana pakai kaos kaki dan sandal yang tidak mudah lepas, biar aman dan nyaman waktu menjalankan seluruh ritual ibadah haji,” ungkapnya.

Slamet yakin seluruh personel Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) lebih maksimal dalam menjalankan tugasnya.

“Tahun ini juga jumlah jemaah haji yang diberangkatkan dibatasi. Jadi Insyaallah pelayanannya lebih optimal,” tandasnya. (*)