in

Banjir Belum Surut, 3.000 Warga dari Empat Desa Masih Mengungsi

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sekitar 3.000 warga terdampak banjir masih bertahan di pengungsian. Mereka berasal dari empat desa di tiga kabupaten/kota di Jateng.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sudaryanto merinci, warga di satu desa di Kabupaten Pekalongan dengan jumlah pengungsi 2.019 jiwa, satu desa di Kota Pekalongan dengan jumlah pengungsi 907 jiwa, dan dua desa di Kabupaten Pati dengan 263 pengungsi.

“Masih ada delapan desa yang tergenang banjir. Jumlah jiwa yang mengungsi masih lebih dari 3.189 orang,” jelasnya, Kamis (31/1/2019).

Sementara banjir di Kabupaten Batang, Kendal dan Jepara sudah surut dan warga telah kembali ke rumah masing-masing.

Mengenai pengungsian, lanjutnya, ada di posko yang didirikan pemerintah. Namun ada juga yang didirikan swadaya oleh masyarakat sekitar maupun di tempat ibadah. Salah satunya di Masjid Al Karomah Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat yang menampung 390 jiwa pengungsi.
Khusus di Kabupaten Pekalongan, Sudaryanto menjelaskan banjir disebabkan curah hujan yang tinggi dan rob dari air laut.

“Tidak hany hujan saja, wilayah ini sering kena banjir rob,” katanya.

Pihaknya meminta pengungsi tetap tenang dan tidak perlu terburu-buru untuk kembali ke rumah masing-masing. Mereka boleh kembali setelah air surut dan tidak sedang hujan dengan intensitas tinggi.

BPBD Jateng bekerjasama dengan BPBD kabupaten/kota setempat telah mendistribusikan bantuan bagi para korban. Seperti beras, mie instan, air mineral, susu kaleng, dan perlengkapan bayi seperti popok. (*)

editor : ricky fitriyanto