SEMARANG (jatengtoday.com) – Nyaris setiap tahun, wilayah Mangkang, Kota Semarang, menjadi langganan banjir. Tidak hanya akibat sungai meluap, tapi seringkali tanggul jebol hingga mengakibatkan banjir bandang menerjang permukiman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Iswar Aminudin menyatakan Pemkot merencanakan membangun embung bervolume besar sebagai pengendalian banjir yang sering terjadi di wilayah Mangkang.
“Kami akan bikin embung besar di Mijen. Tujuannya untuk pengendalian aliran air dari wilayah dataran tinggi. Embung itu untuk menampung air atau menahan, baru dilepas setelah kondisi tidak hujan,” kata Iswar, Selasa (6/11/2018).
Selain itu, pihaknya mengaku masih mengajukan program normalisasi Sungai Beringin kepada pemerintah pusat melalui Gubernur Jateng. Menurutnya, normalisasi Sungai Beringin harus segera dilakukan karena sedimentasinya cukup parah.
“Selain dilakukan pengerukan, perlu dibuatkan saluran baru untuk Sungai Beringin. Alternatif lain yakni membikin polder di beberapa titik, terutama untuk wilayah cekungan,” katanya.
Dikatakannya, proyek normalisasi dan perbaikan saluran Sungai Beringin telah diajukan. Namun mengenai anggarannya belum disetujui. “Diperkirakan baru akan bisa dimulai pengerjaan tahun depan,” katanya.
Aliran Sungai Beringin seringkali meluap hingga berdampak menggenangi wilayah Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, dan Jalur Pantura Semarang-Kendal. Terjadinya banjir, lanjut dia, juga tak terlepas akibat perubahan fungsi lahan di wilayah dataran tinggi, yakni Mijen.
“Setiap perubahan fungsi lahan (wilayah serapan menjadi perumahan) membawa dampak besar. Misalnya ada perubahan fungsi lahan 10 hektar, kami hitung debitnya. Volume perubahan fungsi lahan akan sama dengan jumlah air yang menjadi run-off, yang mengalir ke dataran rendah. Sehingga kapasitas volume yang kami tambah,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto