Baihaqi Annizar
SEMARANG (jatengtoday.com) – Pangsa pasar utama Jawa Tengah tahun 2018 didominasi oleh negara-negara dengan basis ekonomi kuat, seperti Amerika Serikat Serikat dan Jepang. Menyusul setelah itu Tiongkok.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng, Sentot Bangun Widoyono menyatakan, Amerika menjadi negara yang paling banyak menjadi tujuan ekspor Jateng.
“Amerika berkontribusi sangat besar terhadap ekspor. Nilainya mencapai 27,43 persen terhadap total nilai ekspor di bulan Januari-November 2018,” paparnya, Selasa (18/12/2018).
Selain Amerika, kata Sentot, Jepang menjadi negara kedua yang paling banyak jadi tujuan ekspor. Pada bulan November 2018 ini, ekspor Jateng ke Jepang mencapai US$ 8287 juta.
Adapun Tiongkok menjadi sasaran eskpor terbanyak ketiga, dengan nilai ekspor US$ 49,28 juta. “Untuk Tiongkok nilai ekspornya naik sebesar US$ 3,48 juta, dibanding bulan Oktober 2018 yang hanya US$ 45,80 juta,” imbuhnya.
Ekspor Turun
Namun, secara umum ekspor Jateng pada bulan November mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya. Menurut Kepala BPS, nilai ekspor ke negara-negara dunia pada bulan November ini hanya US$ 540,09 juta.
“Ekspor turun sebesar US$ 38,69 juta atau 6,85 persen dibanding bulan Oktober 2018 sebesar US$ 579,78 juta,” terangnya.
Penurunan nilai ekspor ini, katanya, dipicu turunnya komoditas migas dan non migas dari Jateng. Untuk komoditas migas sendiri, mengalami penurunan sebesar 86,52 persen, sedangkan yang non migas turun 4,37 persen.
Meskipun begitu, imbuh Sentot, secara year on year, dibanding bulan November 2017 mengalami peningkatan sebesar 2,62 persen atau sebesar US$ 13,80 juta.
“Jika dihitung melalui skala bulan memang ekspor kita mengalami penurunan, tetapi jika dihitung dari year on year, ekspor Jateng mengalami peningkatan,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto
