SEMARANG (jatengtoday.com) – Total ada 9 pondok pesantren di Jateng yang menjadi klaster Covid-19. Kasus terbanyak ada di Kabupaten Kebumen, Banyumas, dan Cilacap. Dari klaster ponpes itu, tercatat ada 648 orang yang harus menjalani isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan, beberapa tempat isolasi didirikan di ponpes setempat. Ada juga yang dikarantina di tempat yang telah disiapkan. Sementara yang mengalami gejala atau memiliki penyakit bawaan menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.
“Yang di Kebumen itu karena persentase yang terpapar banyak, maka dikarantina di situ (pondok). Jadi yang di pondok itu tidak boleh keluar, dan orang luar juga tidak boleh masuk. Kalau yang di Banyumas, itu kita tempatnya di beberapa lokasi,” terangnya, Selasa (6/10/2020).
Sosialisasikan 3M
Pihaknya pun meminta pengelola ponpes memlerhatikan protokol kesehatan untuk menekan risiko penularan Covid-19. “Ya pada prinsipnya protokol kesehatannya 3M. Menjaga jarak, memakai Masker, Mencuci tangan. Itu saja,” tegasnya.
Yulianto mengatakan, yang terpenting saat ini yaitu kesanggupan pihak pengelola ponpes untuk patuh protokol kesehatan. Jika patuh, maka kegiatan ponpes tetap diizinkan ada.
“Kalau bisa patuh, sebenarnya kegiatan apa saja itu dimungkinkan. Tapi kalau tidak bisa melakukan protokol kesehatan ya tidak usah ada kegiatan,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto