SEMARANG (jatengtoday.com) – Seorang pria pengayuh sepeda onthel tampak gugup saat melintas di dekat Pasar Karangayu, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Semarang.
Ketika itu, petugas gabungan di Pos Pantau Terpadu Karangayu sedang melakukan pemeriksaan. Banyak kendaraan bermotor yang diberhentikan, terutama bagi yang tidak mematuhi imbauan pencegahan pandemi Covid-19.
Ternyata, Ahmad, pengayuh sepeda tadi juga tak luput dari pemeriksaan. Pasalnya, ia kedapatan tak memakai masker.
Sontak, anggota Pos Pantau Karangayu, Suharto, memberi lelaki berperawakan gempal tersebut sebuah masker sekaligus mengenakannya.
Menurut Suharto, pemerintah sudah jauh-jauh hari menyosialisasikan kepada masyarakat yang keluar rumah untuk mengenakan masker. Ini sebagai bentuk perlindungan diri.
“Pokoknya semua orang yang melintas wajib pakai masker. Kalau tidak, kami tegur. Banyak juga yang kami beri masker gratis,” jelas Harto, sapaannya, Selasa (28/4/2020).
Bhabinkamtibmas Kelurahan Ngemplak Simongan tersebut menyayangkan lantaran masih banyak masyarakat yang abai.

Harto berharap agar semua pihak turut terlibat untuk memutus rantai penyebaran pandemi ini. Terlebih di Kota Semarang yang sudah menjadi zona merah dengan jumlah pasien positif Covid-19 mencapai ratusan.
Sekarang, Ibu Kota Jawa Tengah ini juga sudah memberlakukan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), terhitung mulai Senin (27/4/2020).
Pasca pemberlakukan PKM ini, idealnya setiap kendaraan yang masuk Kota Semarang harus melalui tahap pemeriksaan. Baik pemeriksaan kesehatan maupun pemeriksaan identitas.
Jika kedapatan pengendara sedang melakukan perjalanan mudik, maka akan diinstruksikan putar balik.
Namun, khusus di Pos Pantau Karangayu belum menemui pemudik yang melintas. Kalaupun ada kendaraan berplat luar kota, rata-rata bukan pemudik, melainkan sedang memiliki urusan di Kota Semarang. (*)
editor: ricky fitriyanto