SEMARANG (jatengtoday.com) – Pihak keluarga Muhammad Khoirul Muhaimin (10), korban ledakan petasan bambu, tidak ingin memperpanjang masalah. Mereka saat ini ingin fokus pada penyembuhan luka bakar dan pernapasan Khoirul yang kini tengah dirawat di Pedriatic Intensif Care Unit (PICU) anak RSUP dr Kariadi Semarang.
“Sudah tidak ada masalah, keluarga sudah ada kesepakatan bahwa ini murni lalai saat bermain. Jadi tidak benar kalau dibakar, ini ceroboh saat main,” ucap Irham, kerabat korban saat ditemui di ruang tunggu PICU, Jumat (14/6/2019).
Kepala Bidang Pelayanan Medik (Kabid Yanmek) RSUP dr Kariadi, dr Baskoro menambahkan Khoirul telah menunjukkan sedikit perkembangan setelah 9 hari menjalani perawatan.
“Soal jaminan itu masih diurus oleh pihak keluarga dibantu oleh pemerintah. Saat ini belum menggunakan apa-apa, tapi pelayanan tetap dioptimalkan,” jelasnya.
Khoirul mengalami luka bakar 10 persen dari tubuhnya dan kategori lukanya masuk dalam grade tiga. Seperti tangan kiri, kedua kaki dan wajah. Bagian wajah dapat dikatakan paling parah karena luka bakarnya menyeluruh. Selain itu, bagian pernapasannya bengkak karena sempat menghirup uap panas.
Sebelumnya, Khoirul sempat viral karena diberitakan menderita luka bakar. Bocah kelas 4 SD tersebut diduga dibakar oleh teman bermainnya. Tapi setelah ditanyakan kepada pihak keluarga, warga Desa Karangrejo RT 4 RW 1 Kecamatan Pucakwangi, Pati ini menderita luka bakar akibat bermain petasan bambu. (*)
editor : ricky fitriyanto