SEMARANG (jatengtoday.com) – Proyek pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang hingga kini belum juga selesai. Sabtu (2/2/2019) malam, Presiden Joko Widodo secara mendadak mengunjungi lokasi proyek.
Tanpa pengawalan lengkap dan juga tidak didampingi pejabat pemerintah setempat, Jokowi blusukan ke Tambaklorok.
Dia meminta komentar warga seputar progres pembangunan Kampung Bahari serta kendala apa yang selama ini dihadapi.
Budi Utomo, warga RT 3 RW XIII mengaku resah dengan molornya pengerjaan Kampung Bahari. Sebab, meskipun sudah dikerjakan bertahun-tahun, proyek tersebut tak kunjung selesai. Bahkan, target penyelesaian selalu mengalami perubahan.
“Kami menyayangkan adanya pembangunan ini karena belum selesai-selesai. Targetnya mundar-mundur dari yang sudah ditetapkan sebelumnya,” ujarnya saat dimintai komentar, Selasa (5/2/2019).
Selama ini, penyebab kemoloran proyek utamanya karena masalah pembebasan lahan. Budi menyayangkan karena sejak awal, proyek Kampung Bahari kurang transparan sehingga masyarakat banyak yang tidak tahu.
“Kalau menurut saya, sejak awal pembangunan ini ada masalah. Seharusnya kan sosialisasi dulu, terus pembebasan lahan, baru pengerjaan proyek. Nah ini enggak, masyarakat tahu-tahu sudah pengerjaan, sosialisasinya tidak tahu,” ucapnya.
Menurutnya, kurangnya koordinasi dan sosialisasi saat awal pembangunan, membuat berbagai masalah muncul di belakang. “Ini kan pembebasan lahan sama pengerjaan proyek duluan proyeknya, jadinya orang-orang yang dibebaskan ingin harga naik tinggi,” terkanya.
Dia berharap, dengan dikunjungi langsung oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut, proyek Kampung Bahari bisa dipercepat pembangunannya.
Senada dengan Budi, Surono warga RT 4 RW XIII juga menginginkan hal yang sama. “Kemarin kan Pak Jokowi sudah ke sini, melihat langsung kondisinya. Harapannya ya cepat selesai. Kalau bisa dipercepat lah,” imbuhnya.
Menurut Surono, molornya pembangunan berdampak langsung pada mobilitas warga dan aktivitas ekonomi di sini. Bahkan, katanya, pedagang pasar di Tambaklorok ada yang harus pindah tempat jualan karena akses jalan menuju pasar tidak bisa dilewati. (*)
editor : ricky fitriyanto