in

Dapat Bantuan Ini, Pemilik Rumah Diwajibkan Sholat Lima Waktu dan Dilarang Merokok

SEMARANG (jatengtoday.com) – Tujuh rumah milik keluarga kurang mampu di Dusun Kalialang Baru, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, diresmikan sebagai “Rumah Tumbuh”. Bangunan tak layak huni tersebut dibedah agar nyaman ditempati.

Program “Rumah Tumbuh” ini digagas Dompet Dhuafa bekerjasama dengan mitra donor Indonesia Power, Telkomsel, dan persatuan BMT Kota Semarang.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jateng, Satria Nova mengatakan, bantuan tersebut diperuntukan bagi masyarakat miskin yang rumahnya tidak layak huni. Dan dalam peresmian tahap kedua kali ini, ada tujuh rumah yang dibangun.

“Sebelumnya sudah 4 rumah yang dibedah pada 2017. Kemudian tahap kedua 7 rumah yang dibedah, sehingga total ada 11 rumah yang sudah dibangun untuk kaum dhuafa,” ujarnya, Kamis (27/12/2018).

Satria mengungkapkan, kriteria orang yang rumahnya dibedah, pertama harus dhuafa. Karena fokusnya memang membantu orang-orang miskin secara perekonomian. Adapun kriteria rumah yang tidak layak huni yaitu, terbuat dari papan, ruangan masih berupa tanah liat atau tidak berkeramik, genteng masih bocor, dan tembok masih terbuat dari papan.

Kemudian, lanjut Satria, konsep bagi “Rumah Tumbuh” secara sederhana yaitu, membedah dan membangun rumah dengan menyisakan satu ruang. Nantinya rumah tersebut bisa dikembangkan oleh pemilik dikemudian hari.

“Jadi ada dua konsep, pertama bedah rumah yang tidak layak huni menjadi layak huni. Kedua, dalam proses pembangunan disisakan satu ruang, jika suatu saat pemilik ingin mengembangkannya menjadi lebih baik lagi, maka kami sebut rumah tumbuh, sehingga rumahnya bisa dikembangkan lagi,” jelasnya.

Satria menambahkan, bagi warga yang rumahnya dibedah akan dilakukan pendampingan mental dan kepribadian. Hal itu merupakan komitmen yang telah disepakati antara Dompet Dhuafa, mitra, dan para penerima manfaat program tersebut.

“Semuanya harus menjaga sholat lima waktu. Bagi laki-laki tidak merokok, bagi perempuan bisa komitmen untuk memakai jilbab. Menyekolahkan anak-anak sampai jenjang perguruan tinggi, serta rutin mengikuti majelis taklim yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa setiap seminggu sekali,” imbuhnya.

Salah satu warga, Sukini (56) mengaku senang karena rumahnya mendapat batuan dari Dompet Dhuafa. Sehingga rumahnya menjadi tampak lebih bagus dan ketika hujan tidak bocor

“Alhamdulilah bisa dibantu. Sebelumnya kondisi rumah mau roboh, kalau hujan bocor, lantai masih tanah. Alhamdulilah sekarang sudah berkeramik,” ujarnya. (*)

editor : ricky fitriyanto