in

Ini Cerita Deva Mahendra Syuting di Tengah Badai Pasir Gurun Sahara

SEMARANG (jategtoday.com) – Novel best seller, ‘Traveler’s Tale, Belok Kanan: Barcelona!’ yang digarap 4 penulis pada 2007 silam, bakal difilmkan dengan judul lebih simpel, ‘Belok Kanan Barcelona’. Menariknya, film garapan Chand Parwez Servia ini syuting di empat benua demi mengikuti alur cerita novel. Bahkan diklaim film pertama Indonesia yang syuting di Gurun Sahara, Maroko

Memang, selama ini Gurun Sahara hanya tersentuh film-film Box Office Hollywood. Karena itu, ketika tim Belok Kanan Barcelona memutuskan syuting disana, ada banyak pengalaman asyik. Mereka pun mendapat momen langka yang bahkan jarang dirasakan masyarakat setempat. Yakni badai pasir Sahara.

“Kami sangat beruntung bisa merasakan fenomena alam badai pasir di sana. Memang sebenarnya berbahaya, jadi kami sangat hati-hati,” ucap Deva Mahendra yang berperan sebagai Yusuf Hasanuddin alias Ucup, sebelum meet and greet pemain Belok Kanan Barcelona di Java Mal Semarang, Selasa (18/9/2018).

Dia bercerita, syuting di tengah badai pasir itu tidak pernah ada dalam skenario. “Kami syuting di Sahara kan 3-4 hari. Nah, di jam-jam terakhir sebelum ‘bungkus’, ada badai pasir. Badai itu datangnya tidak bisa diprediksi,” jelasnya.

Melihat momen emas itu, tim nekat syuting di tengah-tengah badai pasir tersebut. Sulit memang, karena pasir yang terbawa angin, rentan masuk ke mata.

“Saya aktingnya terpaksa merem. Bahkan kameramen, dan tim lain juga merem semua. Tapi hasilnya bagus karena kami mengandalkan passion dan kecintaan terhadap pekerjaan,” terangnya.

Syuting di Gurun Sahara memang menjadi pengalaman berharga buat Deva. Apalagi, cuaca di sana sangat kering dan panas. Saat syuting, suhunya tembus 45 derajat celcius karena sedang musim panas. “Dan menariknya, itu pas bulan puasa. Siangnya panas banget, dan lama. Jam 9 malam itu masih terang,” imbuhnya. (*)

editor : ricky fitriyanto