SEMARANG (jatengtoday.com) – Mega Pilar Pictures kembali mempersembahkan film drama komedi berjudul “Kapal Goyang Kapten“. Film ini akan tayang pada 5 September 2019 serentak di seluruh bioskop di Indonesia.
Beberapa aktor yang terlibat dalam pembuatan film adalah Ge Pamungkas sebagai Daniel, komika Babe Cabita sebagai Gom-Gom, Muhadkly Acho sebagai Cakka, Naomi Papilaya sebagai Salma, dan aktor senior Mathias Muchus sebagai Sentot, mantan Kapten kapal yang terdampar di pulau.
Sutradara sekaligus produser film Kapal Goyang Kapten, Raymond Handaya, mengungkapkan, proses produksi film ini menghabiskan 18 hari. Berlokasi di Pulau Ambon dan di Kepulauan Tual, Maluku Tenggara.
“Kami memilih lokasi ini karena ada banyak spot pulau dan pantai yang indah, sehingga cocok dengan kebutuhan lokasi yang ada dalam skenario film ini,” ujarnya saat jumpa pers di XXI Paragon Mall Semarang, Senin (2/9/2019) malam.
Menurut Raymond, film ini memiliki keunikan karena menceritakan tentang pembajakan kapal yang biasanya sangat kental nuansa dramanya. Tapi kali ini dibungkus dengan ramuan komedi.
Film ini, katanya, juga memotret hal yang terjadi di masyarakat tentang kebiasan anak yang terlahir dari keluarga kaya raya yang cenderung tidak bisa mandiri. Permasalahan tersebut disebabkan oleh orang tua yang terlalu memanjakan anaknya.
Dalam Film ini karakter Daniel (Ge Pamungkas) diceritakan sebagai anak tunggal yang manja dari orang tuanya yang diperankan oleh Roy Marten. Selain itu dalam film ini juga akan terlihat adegan-adegan yang memperlihatkan kembali budaya gotong royong.
Raymond menjelaskan, secara umum film ini bercerita tentang 3 pembajak amatir yang mencoba membajak kapal wisata yang sedang berlayar di Laut Maluku. Kapal itu berisikan beberapa turis lokal dan seorang nahkoda.
“Namun karena kebodohan para pembajak, mereka malah menenggelamkan kapal yang berisikan barang rampasan dari turis-turis, sehingga mereka pun terjebak bersama dan akhirnya harus terdampar di sebuah pulau kosong,” cerita Raymond.
Pembajakkan kapal ini dilatarbelakangi oleh keadaan 3 tokohnya. Daniel yang ingin membuktikan kepada orang tuanya bahwa seorang anak orang kaya pun bisa bekerja, Cakka (Muhadkly Acho) terpaksa mengambil langkah ini karena kondisi ibunya yang sakit dan butuh biaya, dan Bertus (Mamat Alkatiri) adalah seorang pengangguran dan butuh uang.
Karena alasan dari masing-masing, timbulah ide dari Bertus dan Cakka untuk membajak kapal. Daniel awalnya menolak setelah tahu pekerjaan yang mau mereka lakukan tapi karena dibujuk akhirnya ia pun ikut dalam pembajakan kapal tersebut.
Akibat sebuah kebodohan, mereka justru kehilangan hasil rampokan dan terjebak di sebuah pulau kosong bersama sang nahkoda yang bernama Kapten Gomgom beserta 9 penumpang yang mereka rampok.
Perlawanan dari kubu sandera yang dimotori oleh Tiara yang diperankan oleh (Yuki Kato) dan tekanan psikologis dari para penumpang lain seperti keluarga Burhan yang terdiri dari Ayah (Arief Didu), Ibu (Asri Welas) dan anak mereka (Romaria Simbolon), Sepasang suami istri yang sedang bulan madu, Darto (Yusril) dan Salma (Naomi Papilaya) dan 3 orang mahasiswa yang sedang travelling bersama, Noni (Andi Anissa), Cika (Ryma Gembala) dan Agung (Ananta Rispo) membuat situasi semakin rumit.
Akankah mereka pulang ke tempat asalnya? Atau mereka membusuk di pulau yang tak bertuan? (*)
editor : ricky fitriyanto