in

SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang Bekali Siswa Ilmu Wirausaha Sejak Dini

SEMARANG (jatengtoday.com) – SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang terus mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan di kalangan peserta didik. Tidak hanya fokus pada kemampuan akademik, sekolah ini juga membekali siswa-siswinya dengan keterampilan berbisnis melalui kegiatan praktik yang dikemas layaknya usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Dalam kegiatan bertema Parade Nusantara tersebut, siswa-siswi mempraktikkan langsung proses berwirausaha. Mulai dari peminjaman modal di sekolah, pembelanjaan bahan, pengolahan makanan, hingga penjualan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Sebelum berjualan, para siswa juga melakukan survei untuk mengetahui minat konsumen agar produk yang ditawarkan memiliki peluang lebih besar untuk laku.

Keuntungan penjualan kemudian dikembalikan sebagian kepada pihak sekolah, sementara sisanya dibagi ke masing-masing anggota kelompok. Pendekatan ini diharapkan dapat mengajarkan siswa mengenai konsep dasar manajemen keuangan dan kerja sama tim.

Kepala SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang, Nur Faizah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kurikuler dengan tema berbeda setiap jenjang kelas.

“Untuk kelas 7 kegiatannya adalah project lintas mapel dengan tema kewirausahaan. Kelas 8 dan 9 temanya kebhinekaan. Nah, ini kita satukan dalam acara gelar karya pada hari ini,” ujarnya usai kegiatan, Sabtu (22/11/2025).

Selain praktik wirausaha, kegiatan ini juga menampilkan pentas tari adat dari siswa kelas 8 dan 9 sebagai bentuk pelestarian budaya Nusantara. Seluruh rangkaian acara telah dipersiapkan oleh siswa-siswi sejak dua minggu sebelumnya.

“Anak-anak kelas 7 juga memulai proyek dengan kegiatan sehari bersama orang tua, untuk melihat langsung jiwa kewirausahaan para orang tua di tempat kerja masing-masing,” tambahnya.

Siswa kelas 7 juga diajak mengunjungi pasar tradisional sebagai konsumen. Kunjungan ini bertujuan mengenalkan praktik ekonomi riil di pasar serta menumbuhkan kepedulian terhadap keberlangsungan pasar tradisional di tengah persaingan dengan perdagangan daring.

“Kelak, harapan kami mereka sebagai calon pemangku kebijakan bisa mengambil sikap bagaimana menumbuhkan dan menguatkan perekonomian melalui pasar-pasar tradisional yang sekarang mulai sepi karena persaingannya dengan pedagang online,” pungkas Nur Faizah.