in

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Sosialisasikan Pola Hidup Bersih dan Sehat di MI NU 13 Gebanganom Wetan

Sosialisasi PHBS di MI NU 14 Gebanganom Wetan, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal.

KENDAL – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama Posko 59 UIN Walisongo Semarang melakukan sosialisasi tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 13 Gebanganom Wetan, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Kamis (31/7/2025). Kegiatan ini merupakan rangkaian program pengabdian masyarakat yang bertujuan menumbuhkan kesadaran pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan sejak usia dini.

Ketua Divisi Kesehatan Lingkungan KKN MB Posko 59, Nur Inayah Syaharani menjelaskan, sosialisasi PHBS ini menjadi momentum penting dalam upaya menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat kepada generasi muda di daerah tersebut.

Mahasiswa KKN menyampaikan serangkaian materi yang meliputi praktik mencuci tangan dengan sabun menggunakan enam langkah benar berdasarkan standar dari Kementerian Kesehatan, teknik memilah sampah organik dan anorganik, serta edukasi mengenai dampak negatif pencemaran lingkungan terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar.

“Melalui program ini kami ingin menularkan kesadaran akan pentingnya PHBS dengan cara yang mudah dipahami dan memotivasi. Harapannya, anak-anak ini akan membagikan pengetahuan tersebut kepada keluarga dan lingkungan mereka sehingga tercipta efek positif yang luas,” kata Nur Inayah.

Selain penyampaian materi secara teori, kegiatan ini dikemas dengan praktikum langsung, di mana para siswa secara aktif diajak untuk mencuci tangan dan memilah sampah menggunakan media edukatif yang telah disiapkan. Pendekatan ini dirancang agar pemahaman siswa menjadi lebih efektif dan menyenangkan sehingga pesan yang disampaikan dapat terserap dengan baik.

M. Aris Wahyudi, salah satu guru di MI NU 13 Gebanganom Wetan menyampaikan apresiasinya atas kehadiran mahasiswa. “Kegiatan ini sangat membantu proses pembelajaran anak-anak. Penyampaian materi oleh mahasiswa membuat murid-murid senang dan antusias mengikuti sosialisasi,” ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan siswa dan guru, namun juga mengajak peran aktif orang tua serta masyarakat sekitar sekolah. Sinergi tersebut diharapkan dapat menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Pola Hidup Bersih dan Sehat merupakan salah satu aspek kunci dalam pencegahan berbagai penyakit menular seperti diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), serta penyakit kulit yang kerap menyerang anak-anak. Dengan menerapkan PHBS secara konsisten, keluarga dan masyarakat dapat mengurangi risiko penyakit tersebut dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Pengelolaan Sampah

Selain aspek kesehatan, sosialisasi ini juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan dari pencemaran yang berasal dari sampah rumah tangga. Pengelolaan sampah yang baik, yaitu dengan memilah antara sampah organik dan anorganik, menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya menjaga kebersihan sekaligus mendukung kelestarian lingkungan. Mahasiswa KKN menyediakan media pembelajaran yang interaktif untuk mempermudah pemahaman anak-anak dalam memilah sampah.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah dan masyarakat sekitar karena dirasakan memiliki manfaat nyata. Kepala MI NU 13 Gebanganom Wetan, Maslachah menyampaikan bahwa pendidikan kesehatan dan lingkungan harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah sekaligus budaya sekolah.

“Kolaborasi dengan mahasiswa KKN ini menambah warna baru dalam pembelajaran kami, terutama dalam peningkatan kesadaran siswa terhadap kesehatan dan kebersihan,” tandasnya.

Sosialisasi PHBS yang dilakukan mahasiswa KKN di MI NU 13 Gebanganom Wetan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kendal terus menggalakkan program-program kesehatan yang berbasis komunitas agar upaya tersebut dapat lebih menyeluruh dan berdampak besar.

Di masa mendatang, mahasiswa KKN berencana mengembangkan kegiatan ini dengan melibatkan lebih banyak pihak, seperti kader kesehatan desa, tokoh masyarakat, dan organisasi pemuda agar penanaman pola hidup sehat dapat tersebar luas dan berkelanjutan. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan yang rutin dan berkesinambungan menjadi kunci utama tercapainya masyarakat yang sehat dan lingkungan yang bersih.

Dengan langkah kecil seperti sosialisasi dan edukasi di sekolah dasar ini, diharapkan muncul generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan lingkungan yang tinggi. Hal ini vital untuk membangun masa depan bangsa yang lebih sehat, produktif, dan berkelanjutan. (*)

Artikel ini disusun oleh Divisi Kesehatan Lingkungan (Kesling) KKN Moderasi Beragama Posko 59 UIN Walisongo Semarang