DEMAK (jatengtoday.com) – Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk Kabupaten Demak, Jawa Tengah tahun 2022 ini ditiadakan.
Plt Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan dan Kesenian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Endra Faturahman melalui Sub Koordinator Kebudayaan Sarono mengatakan, ditiadakan di Demak karena sudah berjalan 3 kali.
“Tidak ada, karena program dari Kementerian apabila kabupaten atau kota sudah tiga kali berturut-turut menyelenggarakan dari Kementerian beranggapan bahwa daerah itu sudah mampu menyelenggarakan sendiri,” papar Sarono kepada awaka media, beberapa waktu lalu.
Selain itu, kendala lain lantaran anggaran untuk kebudayaan di wilayah Kabupaten Demak sangat minim, sehingga pada tahun 2022 ini terpaksa ditiadakan.
“Berhubung di Demak ini untuk anggaran kebudayaan pembiayaannya sangat minim, untuk tahun ni tidak ada,” jelasnya.
Kendati demikin, Sarono turut menyayangkan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah tersebut. Pasalnya program tersebut dianggap sangat penting.
Pasalnya di untuk Kabupaten Demak sendiri memiliki banyak seniman, baik itu sastra, musik, tari, seni rupa dan lain-lain.
“Kita bisa mengambil seniman-seniman dari desa-desa, dari wilayah-wilayah kecamatan yang notabenya adalah seniman” ujarnya.
Disebutkan, dalam program GSMS seniman diterjunkan untuk masuk sekolah, namun juga terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
“Antara lain seniman harus membuat rencana pembelajaran, ada syarat-syarat tertentu warga Demak asli, kemudian ada karya yang ditampilkan kemudian sanggup mentaati peraturan-peraturan selaku seniman,” paparnya. (*)