SEMARANG (jatengtoday.com) – CEO Batik Identix, Irma Susanti berbagi kiat membangun bisnis dari nol kepada para mahasiswa yang tergabung dalam Hipmi PT Unnes.
Dalam gelaran Ngopi Bareng bertema ‘Bisnis Tanpa Modal’ di kampus Unnes, Rabu (23/3/2022) malam tersebut, Irma membeberkan pengalamannya merintis Batik Identix hingga membuka pasar di beberapa negara Asia dan Eropa.
Pada kesempatan itu, Irma mengajak para mahasiswa membakar semangat berwirausaha. Dia meyakinkan jika meneruni bisnis tidak melulu berkaitan dengan pedidikan formal yang pernah dienyam.
“Tidak harus dari jurusan manajemen. Semua punya peluang jadi pengusaha,” ucap alumnus Fakultas Sosiologi dan Antropologi Unnes ini.
Menurut Irma, kunci utama berbisnis adalah jeli melihat peluang. Ketika muncul peluang, jangan disia-siakan.
Peluang, lanjutnya, tidak selalu ditunggu. Peluang bisa diciptakan. Untuk bisa menciptakan peluang, seseorang harus bisa mengenal dirinya sendiri. Apa sana potensi diri yang bisa diolah menjadi lapangan perang bisnis.
Irma yang kini moncer di ladang desain batik, mengaku hobi menggambar. “Saya suka nggambar dan hobi motor. Dulu saya sering main ke bengkel motor. Di sana, saya suka airbrush motor,” paparnya.
Menggali Ide
Dari mengenali diri dan menggeluti hobi, biasanya gagasan bisnis bakal lahir. Hanya saja, kenyatannya tidak semudah itu.
“Ide harus digali. Karena bisnis itu tidak bisa meniru. Kita harus punya diferensiasi. Beda dari yang lain,” tuturnya.
Seperti bagaimana Irma menangkap ide batik milenial. Awalnya, dia melihat batik hanya dikenakan saat acara-acara formal. Itu pun oleh orang-orang yang sudah berumur.
“Batik kan warisan budaya. Kalau hanya dipakai orang-orang tua, bagaimana nantinya. Ini kan harus diangkat anak-anak muda juga. Akhirnya saya membidik pasar milenial dengan membuat desain-desain khas anak muda,” jelasnya.
Di sesi tanya jawab, ada perserta yang bertanya, bagaimana Batik Identix bisa dikenal hingga luar negeri.
Irma menjawab simpel. Memperluas pasar, katanya, sangat membutuhkan jaringan. “Bangun networking sedini mungkin. Berbuat baiklah kepada semua orang karena dengan punya banyak teman, pasar akan terbuka. Jangan lupa, know your costumer,” bebernya. (*)