in

Irma Identix, Bawa Batik Jadi Fesyen Asyik

Tahun ini, Batik Identix dijadwalkan menggelar pameran di Mesir.

Pemilik Batix Identix, Irma Susanti. (ajie mahendra/jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Irma Susanti sukses mengawinkan kecintaannya pada batik dan hobinya di dunia fesyen. Dari perkawinan itu, lahirlah brand Batik Identix yang kemudian membawa batik menjadi fesyen asyik.

Bagi sebagian bagian orang, batik menjadi busana yang membosankan. Modelnya begitu-begitu saja dan hanya pantas membalut tubuh orang-orang Jawa. Hanya bisa dipakai saat kondangan, atau acara formal lain.

Fenomena itu dipatahakan Irma Susanti. Dengan Batik Identix yang dirintisnya, batik disulap menjadi fesyen modis. Kalangan milenial bakal suka. Maklum, wanita kelahiran Pati, 17 Februari 1989 ini bisa menyerap angan-angan anak-anak muda dalam berbusana.

Selain itu, bahan dan motif batik yang diproduksi, disesuaikan dengan selera anak-anak zaman sekarang. Batik yang sebelumnya dikenal berbahan panas, jadi lebih nyaman di tangan Irma.

Keasyikan fesyen batik milik Irma tak hanya menjadi perhatian generasi milenial. Sejumlah pejabat Tanah Air pun menjadi pelanggan setianya. Sebut saja Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Budayawan nyentrik, Sujiwo Tejo juga menjalin kerjasama dengan Batik Identix terkait inovasi batik.

“Sekarang kami sedang menggarap pesanan batik dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani dan Hasto Kristiyanto,” ucapnya ketika ditemui di butik Batik Identix, Jalan Raya Muntal, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Senin (31/1/2022).

Jadi Tren Fesyen Dunia  

Tak hanya di Indonesia, Irma juga mampu menarik perhatian pecinta fesyen dunia. Buktinya, dia mampu menembus Paris Fashion Week. Dari situ, permintaan batik di luar negeri pun membanjiri.

Anggota KNPI Jateng ini hingga kualahan memenuhi jadwal pameran di luar negeri. Tahun ini, Batik Identix dijadwalkan menggelar pameran di Mesir.

“Sebelumnya, kami pernah menggelar pameran batik di Milan, Barcelona, Paris, Roma, Madrid, London, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Sekarang ini mau menyasar pasar Timur Tengah karena di sana juga banyak peminatnya,” bebernya.

CEO Batik Identix, Irma Susanti menyerahkan kepada Sujiwo Tejo. (ajie mahendra/jatengtoday.com)

Baca Juga: Kolaborasi dengan Sujiwo Tejo, Batik Identix Lahirkan Inovasi Fashion

Irma membeberkan asalan Batik Identix bisa diterima semua kalangan. Termasuk orang-orang luar negeri yang tidak tahu menahu soal budaya dan sejarah batik.

Pertama, karena kain batik yang dibuat di Batix Identix menggunakan bahan premium. Model kekinian pun menjadi kekuatan untuk menarik perhatian fesyen dunia. Komposisi itu masih ditambah bumbui motif batik khas Batik Identix.

“Motif yang kami gunakan sengaja membidik konten-konten lokal. Misalnya di Paris, motifnya ada Menara Eiffel, kemudian kalau lokal, ada Lawang Sewu yang jadi ikon Kota Semarang,” jelasnya.

Irma memang rajin mengeksplor kearifan lokal di setiap daerah yang sedang dibidik. Di juga berani menggunakan motif yang mungkin bagi sebagian orang dianggap tabu. Seperti gambar tiga orang di kemasan Congyang, misalnya.

Alumni Magister Manajemen Undip Semarang ini pun tidak pernah kehabisan ide dalam berkarya. Pasalnya, dia sudah berkomitmen untuk tidak membuat pola batik yang sama di setiap karya.

“Jadi motif yang saya buat di sini hanya satu. Tidak akan dibuat lagi. Jadi memang harus kreatif. Ini sudah jadi komitmen saya,” tegasnya. (*)

Ajie MH.