SEMARANG (jatengtoday.com) – Tercatat ada 15 desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah memiliki tingkat kerawanan dampak erupsi Gunung Merapi.
Bahkan salah satu desa yakni Desa Krinjing hanya berjarak 3,5 kilometer dari puncak gunung. Desa tersebut termasuk dalam wilayah KRB III atau wilayah yang berpotensi besar terdampak letusan Gunung Merapi.
Atas hal tersebut, Basarnas Jateng menggelar kegiatan pelatihan Medical First Responder (MFR) sekaligus pelatihan pemetaan wilayah di 15 desa di Kecamatan Dukun.
“Pelatihan MFR ini diikuti 60 peserta dari perwakilan 15 desa tersebut, digelar di Desa Dukun, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang pada tanggal 4 – 6 Februari 2019,” kata Kepala Basarnas Jawa Tengah, Aris Sofingi, Rabu (6/2/2019).
Dikatakannya, dalam pelatihan tersebut para peserta mendapatkan materi penilaian korban, pengetahuan jenis pendarahan, penanganan patah tulang, pemindahan korban serta evakuasi mandiri.
“Selain itu, para peserta diminta untuk mengumpulkan data serta melakukan pemetaan desa masing-masing untuk membuat rencana operasi mandiri berbasis masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Aris, pelatihan ini menjadi salah satu cara dari Basarnas untuk melatih kesiapsiagaan warga menghadapi bencana erupsi Gunung Merapi maupun lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa terjadi. “Mereka kami bekali kemampuan MFR, karena merekalah yang pertama kali harus siap menghadapi erupsi, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan apabila ada warga yang mengalami cedera,” ungkapnya.
Aris berharap latihan pemetaan wilayah yang dilakukan oleh para peserta mampu diterapkan dalam menghadapi bencana erupsi. “Peserta dituntut untuk bisa membaca kemampuan wilayahnya, sumber daya yang dimiliki seperti jumlah sarana transportasi untuk evakuasi serta menentukan jalur evakuasi,” imbuhnya. (*)
editor : ricky fitriyanto