SEMARANG (jatengtoday.com) – Upaya peningkatan ekonomi di Jateng hanya fokus pada pembangunan pabrik dan industri manufaktur lain. Sementara di sektor industri kreatif, peran pemerintah dirasa masih belum optimal.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Ekonomi Kreatif (KEK) Jateng, Adin Hysteria saat Musrenbangwil Kedungsepur di Kota Lama Semarang, Rabu (11/3/2020). “Padahal, industri kreatif yang banyak digerakkan anak muda terbukti berhasil menyumbang peningkatan ekonomi sangat besar di Indonesia,” paparnya.
Dia merasa, pandangan pemerintah daerah terhadap industri kreatif masih sebelah mata. Selama ini kalau bicara peningkatan ekonomi, biasanya yang dipikirkan hanya membangun pabrik dan lainnya.
“Padahal, ada potensi besar yang belum digarap, yakni industri kreatif yang kini digemari anak-anak muda saat ini. Dan ini potensinya sangat bagus apabila digarap dengan benar,” imbuhnya.
Dari Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkeraf), industri kreatif menyumbang 7,44 persen dari total perekonomian nasional. Tiga industri kreatif yang paling banyak adalah kuliner, fashion dan kriya.
Selain itu, banyak daerah yang sukses dengan pengembangan industri kreatifnya. Bangka Belitung misalnya, daerah itu menjadi terkenal dan maju berkat industri film dan novel.
“Jateng bisa mengoptimalkan itu. Banyak potensi yang ada di Jateng, baik dari sisi geografis maupun sumber daya manusianya. Banyak anak muda di Jateng yang berpotensi mengembangkan itu,” tegasnya.
Tak hanya di perkotaan, kemajuan teknologi kini membuat anak muda di desa juga menjadi kreatif. Banyak inovasi yang dimunculkan karena keisengan, waktu luang dan pengalaman masing-masing.
Tapi selama ini, mereka belum terarah dengan baik. Sehingga, startup-startup yang muncul belum begitu terasa dampaknya terhadap peningkatan ekonomi di Jateng.
“Dalam forum ini, saya berharap seluruh kabupaten/kota di Jateng bisa meningkatkan potensi ekonomi kreatif yang digerakkan anak-anak muda. Mereka bisa menciptakan inovasi baru dalam peningkatan ekonomi di Jateng,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh bupati/wali kota agar peduli terhadap optimalisasi peran anak muda di daerah masing-masing.
“Entah seni, film, kriya dan lainnya itu bisa dibuat. Saya minta kawan-kawan muda ini aktif dan tidak hanya menunggu. Nanti kami dorong seluruh Kabupaten/Kota memberikan ruang pada kawan-kawan ini agar eksis,” tegasnya. (sir)
editor: ricky fitriyanto