in ,

Tiga Skema Andalan Ganjar untuk Pengentasan Kemiskinan

KENDAL – Pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah ke depan akan difokuskan dengan tiga skema. Yakni program pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan produk, kemudahan akses modal, dan pendampingan pemasaran.

Tiga skema tersebut bukan program omong kosong, melainkan merupakan hasil kajian para ahli ekonomi. “Maka kita gencarkan pelatihan-pelatihan agar masyarakat terampil, silahkan memilih minat mau membuat kerupuk, mengolah hasil pertanian, perikanan, atau peternakan, kita buka luas,” katanya dalam Temu Kangen Pecinta Unggas Kabupaten Kendal di Rumah Makan Salsabil, Kaliwungu, Kendal, Minggu (11/3/2018).

Kemudahan akses modal selama ini sudah bergulir dengan kredit Bank Jateng. Bunga tujuh persen dan tanpa jaminan merupakan yang pertama di Indonesia. Belakangan Presiden Jokowi mengadopsi dengan menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 9 persen ke 7 persen.

“Pemasaran kita buat online dengan regopantes.com sehingga petani tidak perlu lewati sembilan perantara tapi bisa menjual langsung ke konsumen dan untungnya lebih banyak,” kata Ganjar.

Sedangkan untuk warga lanjut usia yang tidak produktif, Ganjar punya program Kartu Jateng Sejahtera. Setiap warga pemegang KJS ini mendapatkan bantuan Rp 250 ribu perbulan. Program ini sudah berjalan sejak 2017 dengan penerima manfaat 12ribu orang lebih per tahunnya.

Terkait pemberdayaan masyarakat unggas, menurut Ganjar, Jawa Tengah saat ini sudah mampu surplus pangan, terutama untuk sumber pangan hewani. Namun masih diperlukan skema bisnis yang menjamin kesejahteraan peternak dan otomatis meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi ternak.

Salah satu bisnis yang bisa dikembangkan adalah pabrik pakan ternak mini. “Pakan ternak juga masih kekurangan banyak, apalagi bahan baku banyak yang masih impor. Maka saya mendorong untuk lebih gunakan lokal dan dikelola kelompok-kelompok peternak,” katanya.

Ganjar juga sedang mengkaji untuk menjadikan unggas sebagai sandaran ekonomi warga miskin. Misalnya dengan memberikan satu kepala keluarga miskin sebanyak lima hingga sepuluh ekor ayam petelur. Selain untuk mencukupi kebutuhan konsumsi keluarga, bila dibudidayakan secara baik, produksi telur nantinya bisa dijual. Untuk program ini, pihaknya terus mendorong agar bantuan dari berbagai pihak, semisal CSR, bisa terealisasi. “Tugas di hulu adalah menyediakan bibit unggul yang bagus‎,”.

Temu Kangen dihadiri lebih dari seribu orang pecinta unggas. Dari peternak ayam dan bebek hingga pehobi burung berkicau. Ketua DPC PDIP Kendal Widya Kandi Susanti ikut hadir dan memastikan Ganjar bersama Taj Yasin menang mutlak di Kota Beribadat tersebut. (ajie mh)

Editor: Ismu Puruhito

Ajie MH.