Ajie MH.
SEMARANG (jatengtoday.com) – Pelaku usaha kecil menengah (UKM) kerap tersansung modal. Utamanya para pengusaha baru. Karena itu, perbankan didorong mempermudah akses modal usaha.
Hal itu disampaikan pengusaha Jacobus Dwihartanto usai membuka seminar dan pelatihan bagi para IKM dan wirausaha baru di Hotel Grasia Kota Semarang, Kamis (22/5/2023).
Pria yang akrab disapa Om Jack ini menuturkan, proses kemudahaan pembiayaan ini yang seharusnya terus dikomunikasikan dengan pihak perbankan. Tujuannya untuk lebih bisa mengakomodir pembiayaan terhadap pelaku usaha kecil.
“Permasalahannya lebih kepada modal, karena biasanya perbankan meminta agunan fisik. Maka sebetulnya bisa disiasati dengan surat order pemesanan,” ucapnya.
Seminar bertemakan Peningkatan Literasi Digital bagi Wirausaha Baru IKM Logam Mesin Elektronika dan Alat Angkut ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) dan Aneka Kementrian Perindustrian.
Menurut Jacobus, pemanfaatan teknologi bagi pelaku usaha juga sangatlah penting. Seperti halnya jenis usaha lain, usaha di bidang logam mesin pun memerlukan marketplace sebagai sarana promosi.
“Marketplace menjadi kata kunci literasi digital. Sama efektifnya dengan bidang usaha lain. Pada jenis usaha ini, spesifikasi barang juga bisa ditampilkan di marketplace sebagaimana usaha lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur IKM dan Aneka Kementrian Perindustrian, Dini Hanggandari mengatakan, era digital saat ini memungkinkan banyak orang menggunakan teknologi informasi, tak terkecuali pelaku usaha.
“Kami memberikan pelatihan sesuai kebutuhan. Ini langkah awal sebagai pengenalan. Tentunya kami mempunyai program selanjutnya untuk meningkatkan kompetensi,” ujarnya. (*)
