in

UKM Rumah Sahabat Udinus Lestarikan Seni Budaya Turonggo Wijoyodi Desa Ngareanak

KENDAL (jatengtoday.com) – UKM Rumah Sahabat dari Universitas Dian Nuswantoro(Udinus) terus berupaya melestarikan seni budaya Turonggo Wijoyo di Desa Ngareanak,Kabupaten Kendal. Pelestarian itu dengan mendirikan Sanggar Tari Anak Turonggo Pemula atau biasa disebut dengan Sanggar Tarantula.

Desa yang berjarak sekitar 34 km di barat pusat Kota Semarang ini, memiliki paguyuban seni budaya Turonggo Wijoyo, yang biasanya dipentaskan dalam hajatan atau acara penting seperti peringatan hari besar keagamaan dan nasional.

Namun, rendahnya intensitas pementasan telah berdampak pada minimnya pendapatan para pelaku seni, yang mengancam kelestarian seni budaya ini. Selain itu, terdapat beberapa masalah lain yang mengancam kesenian tersebut.

Seni Turonggo Wijoyo sendiri merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang termasuk dalam kategori kudalumping atau jathilan. Kesenian ini melibatkan pementas antarian dengan menggunakan properti kuda tiruan yang terbuatdari anyaman bambu.

Penari Turonggo Wijoyo biasanya menggambarkan prajurit berkuda dengan gerakan yang dinamis, diiringi musik tradisional Jawa seperti gamelan.

Ketua tim PPK Ormawa UKM Rumah Sahabat, Alif Fatwa Ramadhan, mengungkapkan salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah kurangnya regenerasi bagi pelaku seniTuronggo Wijoyo.

“Kami melihat kebutuhan mendesak untuk melatih pemainpemula dan anak-anak agar kesenian ini bisa terus hidup di masa mendatang,” kata Alif.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, tim PPK OrmawaUKM Rumah Sahabat merancang beberapa solusi melaluiprogram Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPKO). Salah satu langkah yang mereka tempuh adalahmengembangkan konsep culturepreneurship.

“Kami memberikan pelatihan tentang optimalisasi platform digital untuk pemasaran seni, desain media untuk promosi dan branding produk, serta perancangan pitch deck,” jelas Alif.

Selain itu, mereka juga berupaya meningkatkan nilai seni dan mengembangkan produk-produk UMKM yang terkait denganbudaya ini.

Tim PPKO UKM Rumah Sahabat juga fokus pada penguatanlembaga Turonggo Wijoyo dengan mendirikan SanggarTarantula, sebuah sanggar tari yang ditujukan untuk melatih anak-anak.

“Dengan adanya sanggar ini, kami berharap bisamencetak generasi penerus yang akan menjaga dan mengembangkan kesenian Turonggo Wijoyo,” tambah Alif.

Tim ini juga berhasil mendapatkan pendanaan dari DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (DitjenDikti Ristek) beberapa waktu lalu. tim PPK Ormawa UKM Rumah Sahabat beranggotakan 15 mahasiswa yang diketuaioleh Alif Fatwa Ramadhan. Mereka dibimbing langsung oleh dosen dari Fakultas Kesehatan (Fkes) Udinus, KismiMubarokah, S.KM., M.Kes.

Dosen Pembimbing PPKO UKM Rumah Sahabat, KismiMubarokah, S.KM., M.Kes., menegaskan pentingnyamelestarikan budaya Turonggo Wijoyo ini. “Tujuan darikegiatan PPK Desa Budaya ini adalah mengembangkanpotensi Turonggo Wijoyo menjadi unggulan desa melaluiintervensi culturepreneurship dan Sanggar Tari Anak,” terangKismi.

Ia berharap program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan para pelaku seni, tetapi juga membawa manfaatekonomi bagi masyarakat desa secara keseluruhan. Kismi juga menambahkan bahwa program ini bertujuan untukmembentuk lembaga yang memiliki kepengurusan dan rencana kerja yang terukur, yang nantinya akan bertanggungjawab dalam mengembangkan dan melestarikan potensibudaya desa.

“Kami ingin memastikan bahwa DesaNgareanak bisa menjadi desa budaya yang kuat denganpotensi seni Turonggo Wijoyo sebagai daya tarik utamanya,” harapnya. (*)

Ajie MH.