SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jateng terus berupaya menekan angka kemiskinan di Desa Kangkung, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, yang menjadi desa binaannya. Sejumlah pihak, mulai dari SKPD, sinergi USAID, hingga Sekolaj Vokasi Universitas Diponegoro, digandeng untuk mencari solusi terbaik.
Kepala Diskominfo Jateng, Riena Retnaningrum mengungkapkan, untuk menekan angka kemiskinan di Desa Kangkung, pihaknya melakukan identifikasi persoalan dan pemecahannya melalui tiga pendekatan. Yakni, sumberdaya manusia, pendidikan, dan kesehatan.
Dari data yang telah dikumpulkan, pihaknya telah membuat roadmap, menentukan target, dan membentuk satgas sebagai pelaksana. Pihaknya menggandeng SKPD pemprov, Sinergi-USAID, serta Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.
“Data sudah mulai masuk, sudah buat roadmap dan telah dibentuk satgas untuk pelaksanaan program ke depan. Kami sudah punya target kapan itu harus direalisasi dan tentu saja sinergi dengan stakeholder mana saja yang akan membantu,” ungkapnya, Minggu (16/6/2019).
Ditambahkan, sinergi dengan banyak pihak harus dilakukan agar upaya yang dilakukan tepat sasaran. Menurutnya, pembangunan fisik seperti pembuatan jamban, sumur, dan jaringan telepon kabel akan dilakukan agar lingkungan lebih sehat, sekaligus membuka akses komunikasi warga.
Tak kalah pentingnya, lanjutnya, adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga, sehingga potensi di desa tersebut dapat diberdayakan.
Riena menunjuk contoh berbagai pelatihan yang akan diberikan untuk masyarakat desa tersebut. Antara lain, pelatihan pengolahan jagung, budidaya lele, susu kedelai, pembuatan sangkar burung, hingga pengembangan konveksi.
Untuk pelatihan tersebut, pihaknya melibatkan SKPD di Pemprov Jateng, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
“Tak hanya itu, sebanyak 45 sampai 50 orang berkebutuhan khusus di Desa Kangkung akan mendapat pelatihan oleh Sinergi-USAID, agar lebih mandiri dan berdaya,” bebernya.
Pihaknya menargetkan pelatihan dilakukan setidaknya awal Juli mendatang. Dengan begitu, masyarakat dapat segera mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh untuk menambah penghasilan keluarga. (*)
editor : ricky fitriyanto