SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng sedang menggalakkan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun.
Seluruh sekolah dasar (SD) mulai mengatur jadwal vaksinasi. Mereka memberi vaksin Covid-19 untuk anak-anak yang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Ya, pendataan anak penerima vaksin hanya siswa yang sekolah di SD. Lantas, bagaimana anak-anak putus sekolah atau anak jalanan yang sering luput dari pendataan vaksinasi anak?
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, proses vaksinasi anak terus berjalan. Percepatan capaian vaksinasi terus dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan vaksinasi anak di sekolah.
“Ini cara yang paling cepat, dan relatif anak-anak juga bergembira menyambut vaksin bersama dengan teman-temannya. Mudah-mudahan capaiannya nanti bisa lebih cepat,” terangnya, Kamis (30/12/2021).
Terkait percepatan ini, dia mengimbau pada seluruh pihak untuk tidak hanya menarget anak sekolah saja, tapi juga anak-anak yang tidak sekolah.
“Hati-hati termasuk anak-anak jalanan, nah maka kita minta tolong kawan-kawan yang punya kepedulian kepada mereka (untuk) kumpulkan mereka biar kami nanti yang datang untuk nyuntik,” pesan Ganjar.
Kota Semarang Dapat 150 Ribu Dosis Vaksin Anak
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menyampaikan, Kota Semarang mendapat pasokan vaksin Covid jenis Sinovac sejumlah 150.000 dosis dari Pemerintah pusat.
“Dosis pertama kita targetkan rampung dalam waktu 21 hari, dari 21 Desember 2021 hingga 10 Januari 2022,” paparnya.
Dikatakan, bagi siswa yang bersekolah di Kota Semarang, baik KTP Semarang atau luar Semarang akan difasilitasi untuk bisa divaksin.
Jadwal pelaksanaan vaksin melalui sekolah masing-masing, atau juga dapat mendaftar di victori. “Silakan mengecek ke pihak sekolah atau victori,” bebernya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengaku tidak menemui kendala dalam melakukan percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
Hingga pekan lalu, total ada 25.271 anak atau sekitar 16,92 persen dari total sasaran 149.339 orang anak, telah mendapatkan vaksin.
Rampung Januari 2022
Hendi menargetkan, pemberian dua dosis vaksin bisa selesai pada akhir Januari 2022 mendatang.
Untuk memenuhi target tersebut, Hendi menginstruksikan jajaran DKK untuk mengerahkan layanan kesehatan dengan turun ke sekolah-sekolah.
“Jadi selain kecepatannya dikebut, jangkauannya juga diperluas dengan mengerahkan vaksinator dari seluruh Puskesmas. Alhamdulillah, juga dibantu oleh pihak TNI dan rumah sakit,” tuturnya.
Disampaikan, pelaksanaan vaksinasi memang dilakukan di sekolah masing-masing. Tenaga medis sebagai vaksinator yang terjun ke sekolah.
Dengan progres capaian yang baik, Hendi berharap vaksinasi anak ini bisa cepat rampung.
“Sehingga agar pembelajaran semester II tahun ajaran 2021/2022 yang dilaksanakan secara tatap muka jadi lebih aman,” harapnya. (*)