in

Tahun Depan, Setiap OPD Diminta Lahirkan Inovasi Layanan Masyarakat

SUKOHARJO (jatengtoday.com) – Tahun 2020 mendatang, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemprov Jateng diminta menciptakan inovasi program layanan masyarakat. Hal ini sudah diatur dalam Perda tentang Inovasi Daerah dan ditindaklanjuti dengan Pergub.

Kepala Bappeda Jateng, Prasetyo Aribowo mengatakan, saat ini pelayanan publik serta perencanaan dan tata kelola pemerintahan perlu dikembangkan. Apalagi, era digitalisasi terus memaksa masyarakat mencari kemudahan dalam mendapatkan pelayanan.

“Gerakan ini menjadi sebuah kewajiban. Tahun depan kita mulai menilai tiap OPD inovasinya apa dan itu harus,” ucapnya setelah membuka Semiloka Nasional ‘Penguatan Inovasi Menuju Daya Saing dan Kemandirian Bangsa’ di Best Western Premier Solo Baru Sukoharjo, Kamis (28/11/2019).

Prasetyo menambahkan jika inovasi itu tak dibatasi pada bidang tertentu dan OPD saja. Masyarakat, pihak swasta, maupun para peneliti juga didorong untuk ikut serta.

Dikatakan, sudah ada satu inovasi OPD di Pemprov Jateng. Yakni sistem e-budgeting dan Sistem Laporan Online (Silap). Silap online merupakan aplikasi sistem pelaporan yang akan digunakan OPD untuk memberikan laporan pelaksanaan kegiatan desa dampingan, dalam rangka penanggulangan kemiskinan.

Inovasi OPD itu telah membawa Pemprov Jateng menyabet penghargaan sebagai provinsi paling inovatif di Indonesia. Penilaian itu didasarkan pada inovasi di bidang pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan perencanaan pembangunan daerah. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota di Indonesia, Kota Semarang menjadi juara pertamanya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Jateng, Sarwa Pramana menambahkan, penghargaan itu tak akan berguna jika inovasi yang dibuat tak bermanfaat secara langsung bagi masyarakat. Maka ia meminta semua inovasi harus berimbas positif bagi masyarakat secara langsung.

“Kalau penghargaan itu hanya di atas kertas dan tak bermanfaat bagi masyarakat, percuma. Maka harus dibuat yang berimbas positif bagi masyarakat,” ucapnya.

Sarwa juga meminta Bappeda Jateng mendorong semua OPD mulai tahun depan wajib membuat minimal satu inovasi setiap tahunnya.

Sementara itu, saat memberikan sambutan semiloka nasional, Plt Direktur Sistem Inovasi Kemenristek, Muhammad Amin mengatakan tingkat inovasi Indonesia berada di nomor dua di tingkat ASEAN, namun dari bawah. Padahal, inovasi ini dinilai begitu penting karena menjadi motor penggerak pembangunan dan ekonomi suatu negara.

Pada rangkaian kegiatan semiloka tersebut dilakukan pengukuhan pengurus Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo) dan Himpunan Perekayasa Indonesia (Himperindo) Jateng. Penyerahan penghargaan indeks daya saing daerah (IDSD) dan dialog penguatan inovasi daerah serta Forum Group Discussion. (*)

 

editor : ricky fitriyanto