in

Sopir Bus Pengangkut Pemudik di Test Urine

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kali keempat penyelenggaraan Mudik Bareng Guyub Rukun BUMN, partisipasi BUMN terus bertambah. Pada 2018 ini, tercatat 62 BUMN memprakarsai kegiatan dengan jumlah pemudik yang mencapai 206.209 orang.

Direktur Manajemen Risiko & Teknologi Informasi PT Jasa Raharja M Wahyu Wibowo menjelaskan, Mudik Bareng BUMN 2018 merupakan sinergi beberapa BUMN, dalam mewujudkan komitmen hadir untuk negeri.

“Pada kegiatan ini, jumlah BUMN yang tergabung sebanyak 62 BUMN, meningkat hampir 121 persen. Dengan jumlah pemudik 206.209 orang, mengalami peningkatan 74.43 persen dibanding tahun lalu,” terangnya, saat menghadiri Pelepasan Mudik Bareng Guyub Rukun BUMN 2018 di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (13/6).

Wahyu menjelaskan, khusus pelepasan Mudik Bareng Guyub Rukun 2018 di Kota Semarang, disediakan 15 bus yang akan mengangkut 750 pemudik agar dapat kembali ke kampung halamannya di Jawa Barat, Jawa Tengah atau Jawa Timur.

“Kami menerapkan standar keselamatan yang tinggi seperti melaksanakan sosialisasi keselamatan, tes urine bagi pengemudi, dan ramp check pada bus bersangkutan,” tambahnya.

Dwi menjadi salah seorang peserta Mudik Bareng Guyub Rukun BUMN 2018 yang beruntung. Dengan kemudahan syarat pendaftaran, perempuan asal Bandung yang saat ini tinggal di Banyumanik Semarang itu, sudah tahun keempat mengikuti program mudik gratis. Dia mudik bersama suami dan anaknya. Dwi yang sehari-hari menjadi ibu rumah tangga dan suaminya yang bekerja sebagai pengemudi rental merasa bahagia, dapat bersilaturahmi dengan sanak saudara di Bandung.

Plt Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko menyampaikan, program mudik gratis yang diprakarsai oleh BUMN tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap masyarakat. Terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah, agar bisa mudik dan berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara saat Hari Raya Idul Fitri.

“Ini tidak sekadar pelayanan, tapi kepedulian. (Program) ini utamanya untuk warga kita yang pendapatannya rendah. Apalagi data laka lantas yang paling banyak adalah pengendara sepeda motor. Harapannya dengan menggunakan transportasi umum seperti bus, maka pengendara sepeda motor saat mudik dapat berkurang dan menekan angka laka lantas,” jelasnya.

Heru membeberkan, pada tahun lalu, tidak kurang dari 8,2 juta orang masuk ke Jawa Tengah saat momentum Lebaran. Pada tahun ini, diprediksi peningkatan orang yang masuk ke Jawa Tengah sekitar 10-15 persen atau kurang lebih 9 juta orang.

“Sementara itu, tahun lalu yang melintas Jawa Tengah dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur tidak kurang dari 1,2 juta. Tahun ini diperkirakan tidak kurang dari 1,5 juta,” bebernya.

Plt Gubernur juga berpesan agar masyarakat senantiasa waspada terhadap keamanan dan keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan. Heru meminta masyarakat mencatat nomor-nomor penting untuk dihubungi, apabila mereka menjumpai hal ganjil yang dapat mengancam keamanan di sekitarnya.

“Alangkah lebih baik untuk memiliki nomor-nomor penting jajaran keamanan. Jika terjadi apa-apa, baik yang menimpa diri sendiri, keluarga maupun lingkungan kita, sementara kita tidak bisa berbuat banyak, segera laporkan kepada jajaran keamanan,” pesannya.

Selain itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Condro Kirono mengimbau, agar pemudik dapat melakukan perjalanan ke tempat tinggal domisilinya, tidak berdekatan dengan akhir cuti bersama. Sehingga dapat menghindari kemacetan.

“Untuk arus balik, kami mengimbau jangan (melakukan perjalanan) mendekati waktu masuk bekerja atau akhir liburan,” pungkasnya. (ajie mahendra)

editor : ricky fitriyanto