SEMARANG (jatengtoday.com) – Masih banyak masyarakat yang abai soal protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Hal ini terlihat di kerumunan massa. Ada yang tidak pakai masker dan tidak menjaga jarak.
Sejumlah pakar ilmu sosial di Jateng pun dikumpulkan di gedung A lantai 2 kantor Pemprov Jateng, Senin (27/7/2020). Seperti Prof Mudjahirin Thohir, Prof Saratri Wilonoyudho, Agustina Sulastri dan Annastacia Ediati. Mereka diminta meracik formula agar masyarakat mau mematahui protokol kesehatan.
Pada kesempatan itu, Prof Mudjahirin menilai, banyak faktor yang memengaruhi kepedulian sosial terkait protokol kesehatan. Salah satunya keyakinan bahwa mati itu urusan Tuhan.
“Jadi, agar lebih efektif adalah penggerakan tokoh-tokoh agama sebagai garda terdepan sosialisasi pada masyarakat,” terangnya.
Sementara psikolog Annastasia mengutarakan, banyak orang tidak patuh pada protokol kesehatan tergantung keyakinan subjektifnya. Yang tidak patuh menilai, bahwa dirinya kuat dan tidak akan terkena penyakit itu.
“Ini memang problem, kalau orang tidak takut ya tidak akan patuh pada protokol kesehatan. Tapi jangan sekali-kali memberikan hukuman sebagai punishment, karena itu membuat rakyat takut dan marah. Ini justru berbahaya karena bisa menurunkan imun dan tingkat kepercayaan publik pada pemerintah,” ucapnya.
Semua masukan dari para pakar ilmu sosial ini akan menjadi modal Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo untuk mengambil kebijakan. Dia menilai, masukan dari para pakar ilmu sosial itu sangat membantu pemerintah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan protokol kesehatan.
“Memang kami ingin masifkan lagi soal sosialisasi pada masyarakat. Sekarang banyak masyarakat yang sudah tidak peduli, sehingga butuh terobosan-terobosan baru,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto