in

Sidang Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Tol Semarang Hadirkan Keluarga Korban

Saat mencoba bertanya ke tetangga dan saudara di Yogyakarta ternyata juga tidak ada yang tahu keberadaan Sweetha.

Ketiga saksi sedang berdiri di ruang sidang melihat barang bukti kasus pembunuhan nakes Sweetha. (baihaqi/jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) — Pengadilan Negeri Semarang menyidangkan kasus pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya ditemukan di bawah jembatan Tol Semarang-Solo.

Korban pembunuhan ini ada dua, yakni seorang tenaga kesehatan (nakes) bernama Sweetha Kusuma Gatra Subardiya dan anaknya yang bernama Muhammad Faeyza Alfarisqi.

Adapun terdakwanya adalah Donny Christiawan Eko Wahyudi. Ia mengikuti sidang secara daring dari tahanan.

Baca Juga: Diduga Korban Pembunuhan, Jasad Perempuan Ditemukan Membusuk di Bawah Jembatan Tol Semarang-Solo

Dalam sidang agenda pemeriksaan saksi pada Rabu (20/7/2022), jaksa penuntut umum menghadirkan keluarga korban Sweetha. Mereka adalah Heru Kasna selaku ayah korban, Hendri P selaku adik korban, dan Syaifurrohman mantan suami korban.

Di hadapan majelis hakim, saksi Hendri bercerita mengenai kronologi awal keluarganya kelimpungan mencari keberadaan korban hingga kaget mendapat kabar penemuan jenazah.

Hendri mengaku terakhir berkomunikasi dengan korban Sweetha pada akhir Februari 2022. “Saya hubungi tanggal 10 Maret itu sudah tidak bisa, pesan WhatsApp-nya centang satu,” ucapnya.

Dia pun berusaha mendatangi rumah kakaknya yang ada di Yogyakarta tetapi tidak ada orang. Saat mencoba bertanya ke tetangga dan saudara di Yogyakarta ternyata juga tidak ada yang tahu keberadaan Sweetha.

Selang beberapa hari, Hendri mendapat informasi dari media sosial tentang penemuan mayat di bawah jembatan tol yang ciri-cirinya mirip dengan korban. Ia pun bermaksud memastikan kabar tersebut dengan bertolak ke Kota Semarang.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pembuang Jasad Ibu-Anak di Bawah Jembatan Tol Semarang-Solo

Namun, saat sampai di RSUP Kariadi, Hendri dan keluarganya tidak boleh melihat jasad yang kondisinya sudah tidak utuh itu. Mereka hanya diperlihatkan video yang menampilkan barang-barang yang dipakai korban.

“Itu ada barang-barang seperti anting-anting dan jilbab. Setelah saya tunjukkan ke orang tua, katanya benar (barang tersebut) itu mirip yang biasa dipakai (Sweetha),” tuturnya.

Dia baru tahu kronologi lengkap pembunuhan kakaknya setelah penyidikan kasus ini selesai. Termasuk mengetahui bahwa anak dari kakaknya juga telah meninggal dan dibuang di lokasi yang berdekatan. (*)

editor : tri wuryono