SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng menyiapkan anggaran Rp 23 miliar untuk mitigasi bencana di musim penghujan. Anggaran disiapkan melalui dana bantuan tak terduga gubernur TA 2019.
Musim penghujan diperkirakan datang pada awal November mendatang. Puncaknya, akan berbeda di sejumlah wilayah yakni antara bulan Januari hingga Februari 2020. Sejumlah bencana yang perlu diwaspadai pada musim penghujan adalah banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sudaryanto mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi menghadapi musim penghujan. Bahkan mitigasi sudah dimulai sejak peralihan musim yang juga banyak menimbulkan bencana.
“Saat ini beberapa wilayah sudah mulai masuk musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, jadi perlu diwaspadai cuaca ekstrim seperti angin kencang, petir dan curah hujan tinggi dalam waktu singkat,” ujarnya.
Dampak pancaroba, pada tanggal 20-21 Oktober telah terjadi angin puting beliung dan terdapat 126 rumah di 82 desa mengalami rusak berat. Desa tersebut berada di 9 kabupaten yakni Kabupaten Wonosobo, Brebes, Magelang, Boyolali, Tegal, Banjarnegara, Batang, Karanganyar dan Wonogiri.
Sudaryanto menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan seluruh BPBD kabupaten/kota terkait kesiapan menghadapi musim penghujan maupun pergantian musim seperti sekarang ini. Antisipasi yang dilakukan antara lain memperbarui inventarisasi data rawan bencana banjir dan tanah longsor di 35 kabupaten/kota.
Selain itu juga mempersiapkan sarana, prasarana dan logistik bencana serta menggelar apel siaga bencana seperti bersih-bersih sungai, saluran dan lingkungan. Gerakan ini dilakukan di seluruh wilayah Jateng dengan menggandeng pihak-pihak terkait.
“Kami juga sudah mengidentifikasi tanggul-tanggul kritis dan melaporkan pada Kementerian PU/Satker BBWS. Selain itu juga menyiapkan posko dan mempublikasikan nomor posko siaga untuk memudahkan warga menghubungi,” tambahnya.
Sementara itu terkait dengan evaluasi musim kemarau yang cukup panjang, terdapat 26 kabupaten/kota terdampak dari kebakaran lahan dan hutan. BPBD Jateng mencatat ada 116 hektar lahan persawahan terbakar dan 1.720 hektar lahan hutan terbakar.
Kebakaran hutan dan lahan memang cukup banyak sebagai dampak musim kemarau yang relatif panjang dan kering di tahun ini. Salah satu upaya yang dilakukan BPBD Provinsi dan BPBD kabupaten/kota untuk meminimalisir dampak kekeringan adalah dengan melakukan droping air bersih dan upaya cepat memadamkan api pada kebakaran.
Hingga 24 Oktober, pihaknya telah menyalurkan 1.090 tangki air ke 9 kabupaten terdampak kekeringan yang telah mengajukan permohonan bantuan. Sedangkan total tangki air yang tersalurkan adalah 26.117 tangki air, termasuk dari BPBD Kabupaten/Kota, bantuan CSR dan lainnya. (*)
editor : ricky fitriyanto