in

Sektor Sawit Mampu Topang Perekonomian Bangsa dan Turunkan Tingkat Kemiskinan

Sektor sawit mendorong pendapatan domestik bruto di sektor perkebunan dan di triwulan empat 2022 kemarin tumbuh positif di angka 5,01 persen.

SEMARANG (jatengtoday.com) -Kelapa sawit merupakan komoditas minyak dunia, dengan produktivitas lahan yang paling baik dibanding minyak nabati lainnya.

Hal itu ditekankan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam diskusi bertema “Hilirisasi Produk Turunan Kelapa Sawit Untuk Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan” di Hotel MG Setos, Selasa (1/8/2023).

Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS Aida Fitria mengatakan sebagai industri padat karya, sektor kelapa sawit memberikan kontribusi baik bagi perekonomian.

Sektor sawit di Indonesia melibatkan 2,4 juta petani swadaya, dan 16 juta tenaga kerja.

Aida menjelaskan, sejak 2000 lalu sektor kelapa sawit Indonesia telah membantu 10 juta orang keluar dari kemiskinan.

Sekitar 1,3 juta orang di wilayah perdesaan, juga terangkat langsung dari garis kemiskinan karena industri kelapa sawit.

Menurut Aida, sektor sawit mendorong pendapatan domestik bruto di sektor perkebunan dan di triwulan empat 2022 kemarin tumbuh positif di angka 5,01 persen.

Sektor kelapa sawit mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan ekspor dan neraca perdagangan serta mengurangi inflasi serta mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan.

“Kelapa sawit menjadi pilihan paling sustainable dalam memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia yang semakin tumbuh. Sektor kelapa sawit juga mampu memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Aida.

Sementara itu Anggota Komisi XI DPR RI Alamuddin Dimyati Rois atau Gus Alam yang ikut hadir dalam diskusi tersebut menjelaskan, pihaknya sebagai mitra kerja dari DPDPKS merasa ikut bertanggung Jawa terhadap hasil kinerja pemerintah.

Sebab, DPR RI juga yang menyetujui anggaran setiap badan atau lembaga pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.

“Salah satu fungsi dari DPR adalah pengawasan. Nah, badan atau lembaga pemerintah sudah kita setujui anggarannya maka kita juga yang harus mengawasinya,” ucap Gus Alam.

Lebih lanjut Gus Alam menyatakan, sektor sawit yang cukup besar di Indonesia diharapkan mampu memberikan kontribusi baik bagi perekonomian negara untuk kesejahteraan masyarakat.

Terutama, dalam hal pengentasan kemiskinan di daerah-daerah sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia. (*)