in

Samar-samar Nasib Mahesa Jenar

Rizky Darmawan menjadi kiper paling sibuk di kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026.

SEMARANG (jatengtoday.com) – PSIS Semarang, klub dengan status pernah juara era Perserikatan dan Liga Indonesia kini harus berjuang melawan nasibnya sendiri. Laskar Mahesa Jenar juga sedang berusaha mencari pemilik baru dan memenangkan hati para pendukungnya di tengah ancaman degradasi.

Juara Kompetisi Perserikatan 1987 pernah digenggam PSIS Semarang. Pun juara di era kompetisi profesional Liga Indonesia (Ligina) 1999 yang mengantarkan klub berjulukan Laskar Mahesa Jenar bersaing dengan para jawara di Asia.

Di level regional Jawa Tengah, PSIS Semarang masih menjadi salah satu yang terbaik, setidaknya dalam sedekade terakhir. Tapi, sinar terang Mahesa Jenar kini semakin redup.

Kekalahan pemilik klub, Yoyok Sukawi dalam pertempuran Pemilihan Walikota Semarang seolah mengawali keterpurukan PSIS Semarang yang dibumbui konflik dengan suporternya sendiri.

PSIS pun harus turun ke Liga 2 setelah mengakhiri kompetisi Liga 1 2024/2025 di posisi juru kunci. Tim Ibukota Jateng itu hanya bertahan selama 8 tahun di kompetisi kasta tertinggi sejak memastikan promosi pada 28 November 2017 lewat jalur play-off.

9 Bulan Tanpa Kemenangan

Nasib PSIS Semarang tak kunjung membaik dan bahkan makin terbenam di Liga 2 musim ini atau Pegadaian Championship 2025/2026. Tak ada catatan kemenangan yang ditorehkan Ahmad Syihabuddin dan kawan-kawan hingga sepertiga kompetisi berjalan.

Jika dihitung sejak kompetisi musim lalu, PSIS Semarang sudah melalui 24 pertandingan tanpa kemenangan, 10 di antaranya di musim 2025/2026. Mereka terakhir menang pada 26 Januari 2025 dengan mengalahkan PSBS Biak 3-1 atau 9 bulan silam.

Catatan 37 penyelamatan dari penjaga gawang Rizky Darmawan (terbanyak di antara kiper lainnya di putaran pertama), memberi gambaran betapa rapuhnya pertahanan Mahesa Jenar. Toh, gawang PSIS masih kebobolan 22 gol dalam 9 laga putaran pertama.

Persiku Kudus yang dulu nyaris tidak pernah menang saat bertemu PSIS Semarang, bahkan bisa menjaringkan 7 gol dalam dua pertemuan. Begitu juga dengan PSS Sleman yang tanpa ampun menghajar Mahesa Jenar 5-0. Mereka juga tak berdaya menghadapi tim promosi Kendal Tornado FC dan dipermalukan dengan skor mencolok 1-4.

Dua poin dari 10 pertandingan jelas tidak mencerminkan PSIS Semarang sebagai klub besar. Masih ada 17 pertandingan lagi yang akan dijalani, tapi kini tim dengan lambang Tugu Muda ini berada dalam bayang-bayang degradasi.

Harapan Semu

Harapan baru itu kemudian bersemi lagi seiring rencana akuisisi oleh Bos Malut United, David Glenn. Suporter kembali bergairah. Pengusaha tambang itu dielu-elukan dan mendapat sambutan hangat yang diharapkan bakal menyelamatkan PSIS.

Pihak David Glenn melalui Asisten Manajer Malut United, Asghar Saleh juga sudah menyaksikan langsung pertandingan PSIS melawan Kendal Tornado FC di Stadion Jatidiri pada 7 November 2025. Mereka juga sudah mulai merombak jajaran manajerial.

Tapi eforia itu hanya berlangsung sekejap. Sabtu (15/11/2025), PT Mahesa Jenar Semarang (MJS) yang menaungi PSIS Semarang mengeluarkan pernyataan melalui media sosial bahwa proses negosiasi dengan David Glenn dihentikan sehingga akuisisi batal.

Kabar tersebut memantik kemarahan dari kelompok suporter PSIS Semarang. Pihak David Glenn pun dibuat bingung dan tidak percaya dengan pembatalan sepihak yang dilakukan PT MJS.

Asghar Saleh mempertanyakan keseriusan PT MJS. Padahal, proses akuisisi sudah masuk tahap final dan justru dibatalkan tanpa pemberitahuan resmi.

“Keputusan ini menyakitkan bagi kami. Semula dalam awal proses negosiasi berjalan lancar, kedua pihak transparan dan berkomitmen untuk menyelamatkan PSIS Semarang,” kata Asghar Saleh saat dikonfirmasi, Minggu (16/11/2025).

Menurut Asghar, pihak David Glenn sudah menyusun langkah-langkah untuk menyelamatkan PSIS Semarang, termasuk menggelontorkan sejumlah uang untuk operasional. Hengki Oba yang ditunjuk sebagai Manajer Teknik juga sudah mulai bertugas dan mendampingi tim saat away ke Kudus.

Ikatan Emosional

Asghar belum tahu secara pasti alasan pembatalan tersebut. Dia juga mengungkapkan kekecewaan David Glenn yang disebutnya punya ikatan emosional saat memutuskan untuk mengakuisisi Laskar Mahesa Jenar.

“Malut dan PSIS Semarang punya sejarah yang bagus. Saat kami berjuang di Liga 2 kontribusi kawan-kawan dari PSIS sangat besar, ada Hari Nur dan kawan-kawan yang membantu Malut promosi ke Liga 1,” imbuh Asghar.

Pria yang menjabat sebagai Asisten Manajer Malut United ini memastikan bahwa kesepakatan harga sudah tercapai antara kedua pihak. Namun belakangan justru pihak PT MJS sulit diajak komunikasi.

“Kami juga sudah berkomunikasi dengan pemegang saham lain, Pak Anto (Junianto) dan Pak Nirwan (Nirwan Bakrie), tidak ada masalah. Kami juga sudah siap untuk penandatanganan tapi justru dalam tiga hari terakhir kami sulit berkomunikasi dengan Mahesa Jenar,* ucap Asghar.

Dalam proses selanjutnya, PT MJS melalui juru bicara Joni Kurnianto pada Minggu (16/11/2025) mengeluarkan pernyataan terkait pembatalan akuisisi dan proses negosiasi dengan calon investor lainnya.

Tidak disebutkan secara detail alasan menghentikan negosiasi dengan David Glenn. Pihak MJS juga menyampaikan bahwa saat ini dalam proses negosiasi dengan calon investor baru yang merupakan seorang wanita pengusaha asal Semarang. (*)