SEMARANG (jatengtoday.com) – Penanggulangan penyebaran virus corona atau Covid-19 menguras energi sekaligus anggaran. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan anggaran kurang lebih Rp 27 miliar untuk penanganan.
Anggaran yang berasal dari APBD Kota Semarang tersebut akan digunakan untuk membiayai pembelian vitamin, obat, disinfektan, cairan antiseptik, alat pelindung diri (APD), hingga penyediaan transportasi warga yang terindikasi terpapar virus corona.
“Dari anggaran kurang lebih Rp 27 miliar tersebut, dialokasikan untuk Dinas Kesehatan Kota Semarang Rp 11 miliar, selebihnya digunakan untuk keperluan RSUD KRMT Wongsonegoro,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam, Rabu (25/3/2020).
Ditargetkan, anggaran tersebut bisa digunakan untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) lebih dari 10 ribu warga Kota Semarang, khususnya kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan sebanyak 7.920 Rapid Diagnostic Test, sedangkan RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang sebanyak 2.480 Rapid Diagnostic Test.
Lebih lanjut, kategori ODP ditetapkan bagi masyarakat yang selama 14 hari terakhir bepergian ke luar kota maupun luar negeri, atau pernah berinteraksi dengan pasien positif corona. “Anggaran tersebut memang khusus untuk penanggulangan Covid-19 di Kota Semarang, mulai dari pengadaan tablet klorin sebagai disinfektan, kapsul evakuasi, dacron swab, hingga RDT,” katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan RDT adalah langkah awal dalam mengidentifikasi penyebaran virus corona. “Yakni dengan dilakukan pengambilan sampel darah. Kalau dinyatakan positif, selanjutnya dilakukan swab tenggorokan dan dilakukan uji laboratorium. Apabila hasil rapid test negatif, pada hari ke-7 hingga hari ke-10 kembali dilakukan test, apabila hasilnya negatif, pasien tersebut dinyatakan negatif,” terangnya. (*)
editor: ricky fitriyanto