SEMARANG (jatengtoday.com) – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo melantik pejabat administrator eselon III dan pejabat pengawas eselon IV di lingkungan Pemprov Jateng, Selasa (5/11/2018) di halaman kantor gubernur. Di hadapan para pemangku jabatan baru tersebut Ganjar mengungkapkan keinginannya melahirkan pusat data atau ensiklopedia Jateng.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah Arif Irwanto mengatakan pelantikan ini merupakan bagian dari pengisian Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) serta mengisi pejabat yang masuk masa pensiun. Selain itu juga berdasarkan hasil evaluasi dari Kemendagri sejak April bahwa harus mulai mengisi SOTK yang baru.
“Ada perubahan SOTK dari berapa SKPD yang berubah UPTD nya sesuai dengan PP 18. Yang ditindaklanjuti sesuai arahan dan evaluasi dari Mendagri. Sehingga SOTK baru ini terbentuk pengembangan dari misalnya jumlah UPT dari Dinas Pendidikan dari 9 menjadi 13,” jelasnya.
Terhitung ada 837 pejabat yang dilantik malam itu. Rinciannya, administrator 215 dan pengawas 622 pejabat. Pelantikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah nomor 821.2/606/2018 tanggal 5 November 2018 dan SK Gubernur nomor 821.2/607/2018 5 November tahun 2018 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 821.24/1623/dukcapil tahun 2018 tanggal 8 Juni tahun 2018.
“Lima tahun kemarin kita sudah bisa menerima hasilnya. Ini bagian dari transparansi dan akuntabilitas bisa kita tunjukkan. Ke depan semua garis dari RPJMD achievement-nya harus diambil,” katanya.
Dengan dilantiknya ratusan pejabat tersebut Gubernur berharap semakin memicu peningkatan kinerja. Bahkan, pada tanggungjawab baru ini Ganjar menekankan tiga hal, yakni integritas, inovasi dan kreativitas serta teamwork.
“Siapa yang akan sukses dialah yang mengikuti teori, ini bukan persaingan tapi ini ajang menunjukkan kompetensi,” katanya.
Pada lima tahun sebelumnya atau pada periode awal Ganjar menjabat bersama Heru Sudjatmoko, beragam penghargaan telah diraih Pemprov Jateng. Dari kesuksesan penurunan angka kemiskinan terbesar nasional, kemudahan perizinan sampai yang terbaru soal keterbukaan informasi publik.
Ganjar berharap seluruh prestasi yang diraih tersebut bisa dijadikan satu dalam bentuk buku maupun data. Juga tentang penjelasan segala kekayaan yang dimiliki dan tumbuh subur di Jawa Tengah, UMKM, Profil penduduk, bahasa, seni budaya industri, pertumbuhan perekonomian dan lainnya.
“Kok tidak ada yang menulis itu dengan baik. Maka saya menggagas itu untuk menjadi ensiklopedi. Agar orang bisa melihat Jawa Tengah,” katanya. (ajie mh)
editor : ricky fitriyanto