in

Hari Pertama Ngantor, Ganjar Digeruduk Warga

SEMARANG (jatengtoday.com) – Ganjar memulai hari pertama sebagai Gubernur Jateng periode 2018-2023 dengan menemui awak media di kantornya. Di tengah-tengah obrolan dengan puluhan wartawan, ada rombongan dari Boyolali, ingin menemui Ganjar.

Mereka adalah petani dari Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Sembari membawa sejumlah hasil panen seperti tembakau dan sayur-mayur, mereka mengeluhkan sejumlah persoalan. Mulai dari kondisi rumah tak layak huni, pipanisasi hingga permasalahan ekonomi.

Bagyo, salah satu petani menyampaikan terdapat tiga hal mendesak yang harus mendapat penanganan dari pemprov. Pertama, karena di kampung halamannya sebagian besar berprofesi sebagai petani tembakau, pembuatan kartu tanda anggota (KTA) sangat diperlukan.

“Kedua, karena kalau musim kemarau, kami sulit mendapat air bersih. Kami butuh pipanisasi sejauh 13 kilometer, Pak,” katanya.

Rombongan berikutnya yang mendatangi Ganjar adalah para nelayan asal Kabupaten Rembang. Mereka meminta nasib mereka bisa diperhatikan, khususnya terkait beberapa masalah-masalah yang kerap dialami mereka ketika melaut.

Menanggapi keluhan tersebur, Ganjar coba memberi solusi. Salah satunya dengan memaksimalkan bantuan sektor swasta nonAPBD. Gubernur menyatakan telah ada pengusaha yang menawarkan langsung untuk ikut menyelesaikan masalah kemiskinan.

“Para pengusaha ini ingin menyumbang dan minta 30 desa di Jateng paling miskin untuk dibangun. Nah yang riil dibutuhkan masyarakat yang datang kesini ini adalah air. Mereka minta mengalirkan pipa 13 kilo,” terang Ganjar.

Menurutnya skema bantuan pengusaha melalui CSR ini sangat ampuh untuk penanganan cepat pengentasan kemiskinan di samping bantuan pemerintah seperti dana desa serta APBD provinsi. Termasuk penyaluran dana zakat dari Baznas provinsi. “Ini cara kami menyelesaikan masalah mereka, ” tegasnya.

Pada kesempatan itu, dia juga menegaskan, akan segera menjalankan program-program yang telah dibeberkan saat massa kampanye. Yakni menurunkan angka kemiskinan hingga single digit. “Saat ini, kemiskinan masih sekitar 11 persen. Nanti bersama Gus Yasin, akan diupayakan turun hingga single digit,” terangnya.

Caranya, dengan menata sektor pendidikan dan kesehatan. Dia pun meminta pemerintah pusat, untuk mendukung program-program yang telah dibuatnya. “Yang dikerjakan pemerintah pusat harus inline dengan pemerintah daerah,” terangnya. (*)

editor : ricky fitriyanto