in

Robot Warak Ngendog Jadi Maskot Ajang Kontes Robot Indonesia di Semarang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kontes Robot Indonesia (KRI) 2019 resmi dibuka di Sport Center Graha Padma Semarang, Sabtu (22/6/2019) siang.

Acara dibuka Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Dr. Didin Wahidin, M. Pd.

Acara tersebut diikuti oleh ratusan peserta lomba, para dewan juri, hingga tamu undangan. Berbagai penampilan pun disuguhkan. Mulai dari permainan e-Gamelan Udinus yang pernah tampil di UNESCO, tari-tarian hingga penampilan robot Warak Ngendog yang menjadi maskot KRI Tingkat Nasional tahun ini.

KRI Nasional 2019 merupakan ajang kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika. Perhelatan tersebut berlangsung di Graha Padma Sport Center Semarang, Sabtu- Minggu 22-23 Juni 2019. Sebanyak 64 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia yang terbagi dalam 121 tim beradu inovasi dalam event ini.

Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom mengatakan KRI 2019 bukan hanya permainan semata. Namun ke depannya jika dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari akan sangat bermanfaat. “Seperti contoh pada Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI) memiliki tema pertanian jika dipraktekkan pada dunia pertanian akan sangat bermanfaat sekali. Tahun ini terdapat divisi baru yang akan memudahkan para petani dalam menanam hingga memanen padi,” katanya.

Pihaknya berterimakasih kepada Kemenristekdikti yang telah mempercayai Udinus untuk menyelenggarakan ajang bergengsi ini. “Para peserta yang mengikuti KRI tingkat Nasional di Udinus 2019 merupakan tim terbaik dari kontes robot tingkat regional,” katanya.

Regional dipecah menjadi 4 regional dan berdasarkan wilayah yakni regional 1 meliputi area Sumatera, regional 2 meliputi Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat dan Sulawesi, regional 3 meliputi Jawa bagian tengah Kalimantan bagian timur dan selatan dan regional 4 meliputi Jawa bagian timur, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

“Setiap tim berusaha mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya terlihat seluruh tim terus memperbaiki robotnya agar dapat maksimal saat bertanding,” katanya.

Dr. Didin Wahidin, M. Pd mengatakan, kegiatan ini sebagai kontes dalam menguji coba robot agar memudahkan kerja manusia. “Perkembangan teknologi di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain. Saya menekankan bahwa perkembangan teknologi di Indonesia harus diabdikan kepada kepentingan manusia dan kemanusiaan,” ungkapnya. (*)

editor : ricky fitriyanto

Abdul Mughis