SEMARANG (jatengtoday.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang memberikan peringatan keras kepada pengelola Mal Tentrem Semarang yang dinilai abai membiarkan pengunjung berjubal di tengah situasi pandemi. Ribuan masyarakat berbondong-bondong memadati mal yang baru dibuka sejak 13 Agustus 2020 itu untuk sekadar penasaran menyaksikan ‘ikan hiu’.
Senin (24/8/2020), Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto turun langsung memimpin puluhan personel untuk memperingatkan pengelola dan pengunjung di Mal Tentrem. Fajar menilai, langkah pengelola yang membiarkan pengunjung berjubal merupakan tindakan berbahaya di tengah pemerintah berupaya melawan penyebaran Covid-19.
Fajar mengaku akan bertindak tegas dan tidak segan menutup operasional Mal Tentrem apabila nanti ditemukan positif Covid-19. “Ini berpotensi menjadi klaster baru di Kota Semarang,” tandasnya di sela-sela operasi penertiban di Mal Tentrem.
Dia menyayangkan, pengelola terkesan membiarkan kerumunan. Aturan pembatasan pengunjung tidak berjalan dengan baik sesuai Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang. “Kalau aturannya 500 pengunjung ya (dibatasi) 500. Jangan dibiarkan lepas, karena kalau ada mal baru berapa puluh ribu masyarakat pasti akan masuk,” katanya.
Dia menilai pengelola Mal Tentrem belum sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan saat pengunjung membeludak. Pasalnya, kerumunan pengunjung di mal tersebut tetap terjadi. Sebelumnya, antrean panjang seringkali terjadi di pintu masuk. “Kami minta pengunjung untuk tetap menjaga jarak dan pakai masker,” katanya.
Pihaknya memberikan surat panggilan resmi kepada pihak manajemen Mal Tentrem untuk dimintai keterangan. “Saya sudah ketemu dengan pihak manajemen mal, kami keluarkan surat pemanggilan. Besok kami undang ke kantor Satpol PP, ” ujarnya.
Pihaknya mengaku percaya bahwa manajemen Mal Tentrem telah mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan dengan hand sanitizer dan jaga jarak. “Namun setelah kami cek, ternyata masih ada kerumunan pengunjung,” katanya.
Jika hal tersebut dibiarkan, Fajar khawatir Mal Tentrem menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Pihaknya menegaskan, Minggu depan akan kembali ke mal tersebut bersama Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk melaksanakan swab test bagi pengunjung Mal Tentrem.
“Mal lain seperti di Mal Ciputra dan Mal Paragon juga dilakukan swab test, maka di sini juga harus dilakukan swab test biar adil. Semoga pengunjung di mal ini negatif,” katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi, lanjut Fajar, rata-rata pengunjung memang sudah memakai masker. Tetapi terjadi pembiaran kerumunan pengunjung di mal. Artinya tidak ada upaya jaga jarak. Termasuk tidak ada peringatan dari pihak manajemen. “Kami minta manajemen mal menekankan pengawasan pengunjung melalui security. Sehingga pengunjung bisa tertib untuk mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.
Salah satu pengunjung di Mal Tentrem, Suryani (27), mengaku penasaran untuk melihat keberadaan Mal Tentrem tersebut yang belakangan viral di media sosial. “Saya penasaran aja, katanya ada akuarium ikan hiu di Mal Tentrem. Memang mirip hiu asli seperti di akuarium raksasa,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto