in

Ramai-ramai Mengutuk Bom Medan

JAKARTA (jatengtoday.com) – Bom bunuh diri yang meledak di Polrestabes Medan menjadi warning bagi pemerintah. Sejumlah tokoh mengecam aksi teror yang mengakibatkan lima polisi dan satu warga sipil terluka. Istana Kepresidenan memerintahkan peristiwa bom bunuh diri di Medan, Sumatera Utara (Sumut), ditangani secara cepat dan keamanan warga juga dijaga dengan baik.
Juru Bicara Presiden, M. Fadjroel Rachman menyatakan bahwa aksi teror dalam bentuk bom bunuh diri di halaman dalam Mapolrestabes Medan merupakan bentuk kejahatan dari kelompok tidak manusiawi. Pemerintah tidak akan memberi toleransi sedikitpun terhadap aksi terorisme.
“Para pelaku atau kelompok terorisme akan terus dikejar, ditangkap dan diadili oleh sistem hukum yang berlaku. Negara memiliki aparatur keamanan berkualitas secara pengorganisasian dan keterampilan yang selalu siap bekerja mengatasi aksi-aksi terorisme,” tegasnya.
Ia memastikan, pemerintah tidak membiarkan aksi teror mampu mengganggu keamanan, ketenangan dan produktivitas sosial ekonomi masyarakat. Siapapun individu yang menjadi rakyat Indonesia akan mendapatkan perlindungan keamanan sebaik mungkin dari negara.
“Presiden memerintahkan penanganan terkait pencegahan dan penanggulangan kejahatan terorisme dengan mengaktifkan kerja sama seluruh pihak baik pemerintah dan masyarakat. Kerja sama aktif tersebut akan mengalahkan terorisme demi Indonesia Maju,” katanya.
Sementara, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama A Helmy Faishal Zaini mengecam pengeboman atas Polrestabes Medan yang diduga dilakukan dengan cara bunuh diri. “Mengecam segala bentuk dan tindakan kekerasan, termasuk di dalamnya adalah perilaku pengeboman dan bom bunuh diri,” ujarnya.
Ia mengatakan segala bentuk tindakan kekerasan yang mengatasnamakan apapun, termasuk dakwah, bukan ciri Islam yang “rahmatan lil ‘alamin”. Islam, kata dia, mengutuk kekerasan. Bahkan tidak ada satupun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan.
Bom bunuh diri, menurutnya, bukan jihad dan bukan perintah agama. Jihad dalam pemaknaan Islam adalah justru segala usaha untuk memuliakan manusia. Ia juga meminta masyarakat untuk bersikap tenang dan tidak terprovokasi atas insiden tersebut.
Pengamanan Objek Vital
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar kasus bom bunuh diri yang terjadi di Polres Medan diusut tuntas untuk diketahui pelaku dan motif melakukan tindakan tersebut. “Kita serahkan kepada ranah hukum untuk diusut tuntas lalu dilakukan antisipasi dan mitigasi kedepannya seperti apa. Apakah ini terorganisir atau dilakukan individu,” kata Puan di Kompleks Parlemen.
Dia mengaku prihatin terhadap kejadian bom Medan tersebut dan terorisme sudah dilakukan secara individu, tidak secara berkelompok seperti dahulu. “Bagaimana kedepannya ini tidak terjadi kembali, karena sudah berulang-ulang kali dilakukan di objek-objek vital, salah satunya kantor polisi, ini kan di Polrestabes Medan,” ujarnya.
Senada jug disampaikan Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery. Dia mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang meledak di kantin Mapolrestabes Medan  dan mendukung Polri untuk segera mengusut kejadian tersebut hingga tuntas.
“Tidak ada sikap selain bahwa saya mengutuk keras terjadinya aksi bom bunuh diri ini. Sebagai Ketua Komisi 3 DPR RI, saya mendukung dan mendorong Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk segera mengusut kejadian tersebut hingga tuntas,” kata Herman dalam keterangan tertulisnya.
Dia percaya Polri akan melakukan penegakan hukum secara profesional dalam rangka menjaga keamanan dan memberikan perlindungan kepada setiap warga negara. Herman mendorong Polri untuk meningkatkan kewaspadaan di seluruh Indonesia demi memastikan kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Selain itu, dia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya. “Seluruh elemen masyarakat harus bersatu menunjukkan bahwa Indonesia tidak takut terhadap teror, seperti apa pun bentuknya,” ujarnya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat menahan diri untuk tidak menyebarkan foto-foto maupun video aksi tersebut. (*)
sumber : ant
editor : tri wuryono