in

Punya Potensi Industri Manufaktur dan Ekspor, Pertumbuhan Ekonomi Jateng jadi Perhatian Menkeu

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemerintah pusat berkomitmen membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng menjadi 7 persen. Beberapa program akan dilakukan untuk merealisasikannya.

Hal dikatakan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat bertandang ke kantor Gubernur Jateng,  Semarang, Jumat (14/2/2020). Upaya ini dilakukan karena melihat Jateng punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Industri manufaktur dan ekspor, misalnya.

“Industri manufaktur dan ekspor Jateng itu lebih tinggi daripada nasional. Tentu ini modal awal yang sangat bagus,” ucapnya.

Dikatakan, pertumbuhan ekonomi di Jateng selama ini menduduki peringkat pertama secara nasional. Praktis, cita-cita meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen bukan perkara sulit.

“Meski industri dan ekspor Jateng tinggi, hal itu belum cukup. Sebab tingkat konsumsi masyarakat Jateng masih rendah. Padahal pertumbuhan ekonomi itu begitu bergantung pada tingkat konsumsi masyarakat. Apalagi Jateng, dimana 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nya tergantung pada tingkat konsumsi masyarakat,” terangnya.

Untuk itu, Pemprov Jateng, menurutnya harus berpikir kreatif dan inovatif untuk meningkatkan konumsi masyarakat. Salah satu cara yang tepat adalah peningkatan sektor jasa dan pariwisata.

“Pariwisata Jateng sangat potensial untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Dengan pariwisata, maka konsumsi tidak hanya dari warga Jateng, tapi juga dari wisatawan,” tambahnya.

Dia menilai, Jateng juga punya destinasi wisata unggulan nasional yakni Candi Borobudur. Dengan pengelolaan yang baik, tentu hal itu akan semakin mempercepat dorongan pada pertumbuhan ekonomi.

“Jateng tidak perlu khawatir, karena kami pemerintah pusat akan mendukung secara penuh dengan segala kebijakan dari pusat. Jangan hanya mengandalkan APBD, sumber pendanaan lain dari APBN atau mekanisme lain seperti pola Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta obligasi harus dioptimalkan,” tandasnya

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menegaskan, pihaknya sudah berlari untuk menangkap beragam potensi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen. Meski begitu, semua harus dilakukan secara komprehensif dan sesuai dengan program dari pusat.

“Kami sudah berlari untuk memotret dan menangkap potensi itu. Beberapa program juga sudah kami lakukan,” tuturnya.

Optimalisasi APBD untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi memang tidak akan cukup. Untuk itu, bantuan dari pemerintah pusat dan sumber keuangan lain memang penting untuk digarap.

“Pola pembiayaan KPBU akan kami optimalkan. Obligasi kami masih menunggu dari DPRD, kami harap Jateng menjadi provinsi pertama yang pecah telur soal ini,” tegasnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.