SEMARANG (jatengtoday.com) – PSIS Semarang protes lantaran jadwal Liga 1 berubah. Jadwal yang dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tersebut dinilai merugikan Laskar Mahesa Jenar.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menyebut ada banyak perubahan dari jadwal yang dikeluarkan sebelumnya. Salah satunya duel PSS Sleman versus Arema FC jadi laga pembuka yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, 15 Mei 2019 mendatang.
Selain itu, Yoyok menilai jadwal yang dikeluarkan tidak adil, khususnya laga kandang di putaran pertama. Dari delapan partai kandang, hanya dua yang berlangsung di akhir pekan.
Masing-masing saat menjamu Persija Jakarta di pekan kedua (26 Mei), dan Persib Bandung di pekan ke-10 (21 Juli). Sisanya, laga home tim Laskar Mahesa Jenar dimainkan saat tengah pekan atau bukan weekend. Yakni saat menjamu Kalteng Putra (16 Mei/pekan pertama), Barito Putera (26 Juni/pekan keenam), Persela Lamongan (5 Juli/pekan ketujuh), PS Tira Persikabo (1 Agustus/pekan ke-12), Persipura Jayapura (9 Agustus/pekan ke-13), dan Madura United (26 Agustus/pekan ke-16).
“Saya rasa kurang adil ya, masa hanya dua kali home saat akhir pekan. Seharusnya operator kompetisi lebih bijak membuat jadwal, setidaknya dibagi rata antara bertanding di tengah pekan dan weekend,” ujarnya, Jumat (3/5/2019).
Dijelaskan, bermain di tengah pekan cukup menyulitkan banyak suporter yang bekerja atau masih sekolah. Apalagi PSIS musim ini masih bermain di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang yang harus menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dari Kota Semarang.
“Jika bermain di akhir pekan kan hari libur. Jadi masyarakat yang ingin datang langsung ke stadion bisa lebih leluasa karena tidak terbentur pekerjaan atau sekolah,” bebernya.
Pihaknya mengaku telah melayangkan surat keberatan. “Kami sudah mengirimkan surat permohonan perubahan jadwal ke operator kompetisi. Mudah-mudahan secepatnya segera ada perubahan,” harapnya. (*)
editor : ricky fitriyanto