in

PSIS Semarang Kehilangan Keberanian untuk Menang

Hari Nur Yulianto gagal mencetak gol saat PSIS Semarang diimbangi Arema FC, Senin 917/1/2022). (foto: dokumentasi PT Liga Indonesia Baru)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pelatih PSIS Semarang Dragan Djukanovic kecewa timnya gagal menaklukkan Arema FC. Wallace Costa dan kawan-kawan dinilai kehilangan mentalitas dan keberanian untuk menang.

PSIS dan Arema melakoni laga pekan ke-20 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, Senin (17/1/2022) malam. Pertandingan tersebut berkesudahan dengan skor imbang 0-0.

Hasil yang mengecewakan bagi PSIS Semarang mengingat lawan yang dihadapi tidak tampil dengan kekuatan terbaik. Empat pemain asing Singo Edan terpaksa absen dengan beragam alasan. Sedangkan Mahesa Jenar justru tampil full team, termasuk empat ekspatriat.

Baca Juga: PSIS Semarang Sudah Tahu Cara Hentikan Arema

Dragan pantas kecewa dengan hasil yang didapat anak buahnya. Apalagi PSIS Semarang lebih banyak menciptakan peluang. Berdasarkan statistik Liga1Match, Mahesa Jenar membuat 15 attempt dengan enam di antaranya mengarah ke gawang. Sedangkan Singo Edan menciptakan 3 shot on target dari delapan percobaan.

“Untuk melawan Arema, tim terbaik di liga musim ini, dibutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk bertarung,” kata Dragan seusai pertandingan.

Dia juga menyoroti kegagalan Septian David Maulana memaksimalkan peluang di awal pertandingan. Saat pertandingan belum genap dua menit, pemain bernomor 29 itu berhasil lepas dari perangkap offside setelah menerima umpan panjang Alfeandra Dewangga. David tinggal berhadapan dengan kiper, tapi eksekusinya malah melebar ke kanan gawang.

“Kami kurang beruntung di awal pertandingan. Jika saja David Maulana bisa cetak gol, tentu pertandingan akan berbeda. Kami punya banyak kesempatan tapi tidak bisa mencetak gol,” ujarnya.

Baca Juga: PSIS Semarang vs Arema Berakhir Imbang Tanpa Gol

Dragan pun mengakui jika timnya masih punya banyak kekurangan. Menurutnya, kondisi tim saat ini sudah berbeda ketika dia memutuskan mundur pada Agustus tahun lalu.

“Masalah terbesar tim ini adalah tidak punya mentalitas pemenang. Kalau mereka ingin maju, jangan pernah merasa takut. Saya selalu bilang untuk percaya dengan kemampuan sendiri. Sejak saya meninggalkan PSIS sekitar 5 bulan lalu, tim ini sudah berbeda secara mental dan taktikal,” kata Dragan.

Pelatih 52 tahun ini akan memaksimalkan jeda waktu sekitar 8 hari sebelum menghadapi Madura United untuk membenahi mental dan psikologis pemain. “Saya ingin tim ini punya mentalitas pemenang. Waktu break yang lumayan panjang ini cukup bagus untuk memerbaiki mental dan psikologis pemain sebelum bertemu Madura United,” tutup Dragan.

PSIS Semarang dijadwalkan menghadapi Madura United pada 27 Januari mendatang. Pada pertemuan pertama kedua tim hanya bermain imbang tanpa gol. (*)