in

PSIS Melempem di Putaran Kedua, Cuma Unggul dari Persela dan Persiraja

Produktivitas gol PSIS di putaran kedua paling rendah di antara 18 tim Liga 1.

Eka Febri Yogi Setiawan menjadi top skor PSIS Semarang di putaran kedua BRI Liga 1. (foto: dokumentasi PSIS Semarang via instagram)

SEMARANG (jatengtoday.com) – PSIS Semarang masih menjalani periode negatif di BRI Liga 1 2021/2022. Sempat menjanjikan di awal musim, performa Mahesa Jenar terus menukik di paruh kedua kompetisi.

PSIS baru saja menelan kekalahan setelah takluk 0-1 dari Bali United pada pekan ke-26, Minggu (20/2/2022) malam. Itu menjadi kekalahan kedelapan yang diderita Wallace Costa dan kawan-kawan.

Baca Juga: Dipecundangi Bali United, PSIS Lanjutan Puasa Kemenangan

Hasil tersebut menjadi alarm bahaya bagi armada besutan Dragan Djukanovic. Alih-alih target 5 besar, PSIS Semarang kini justru semakin tercecer di papan tengah klasemen dengan nilai 34.

Tim Ibu Kota Jateng tertinggal 14 poin dari Persebaya Surabaya yang menghuni peringkat kelima. Mahesa Jenar terus dipepet Persita Tangerang, PSS Sleman, Persik Kediri dan Madura United.

PSIS Semarang belum juga bisa keluar dari periode buruk sejak awal putaran kedua. Mereka cuma sanggup menambah tujuh poin dari 9 pertandingan terakhir, hasil sekali menang dan empat kali imbang dengan produktivitas gol 4 berbanding 7.

Hanya Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan yang lebih buruk ketimbang PSIS di putaran kedua. Persela menambah lima poin, sedangkan Persiraja menambah enam poin dalam 9 laga terakhir.

Padahal dalam periode yang sama di awal musim, PSIS Semarang bisa mendulang 18 poin dari hasil lima kemenangan, tiga kali seri dan sekali kalah dengan memasukkan 13 gol dan enam kali kebobolan. Saat itu mereka masih bersaing di papan atas, menempati posisi ketiga di bawah Bhayangkara FC dan Persib Bandung.

Baca Juga: Badai Covid-19 Belum Berakhir, PSIS Makin Krisis Pemain

Statistik lainnya menunjukkan bahwa produktivitas gol PSIS di putaran kedua paling rendah di antara 18 tim Liga 1. Empat gol yang dihasilkan juara Liga Indonesia 1999 ini masih kalah dibanding tiga tim di zona degradasi yakni Persipura Jayapura (5 gol), Persela (9 gol) dan Persiraja (5 gol).

Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic sebelum pertandingan melawan Bali United mengakui bahwa badai Covid-19 turut memengaruhi performa anak asuhnya. Bahkan saat menghadapi Persik dan Barito Putera, Mahesa Jenar cuma membawa 15 pemain.

Kondisi itu diperparah dengan performa lini depan PSIS. Dari empat gol di paruh kedua, dua di antaranya merupakan donasi Eka Febri yang notabene adalah pemain gelandang. Dua gol lainnya dicetak oleh Wallace Costa dan Chevaughn Walsh.

Chevy Walsh yang diharapkan bisa menggantikan peran Bruno Silva ternyata masih jauh dari performa terbaik. Sejauh ini pemain asal Jamaika tersebut baru sekali tampil penuh dalam enam kali kesempatan dan mencetak satu gol.

PSIS masih akan melakoni delapan pertandingan lagi, termasuk melawan dua tim di zona merah, Persipura dan Persela. (*)