in

Produk Kerajinan Tangan Penyandang Difabel ini Dijual Sampai Luar Negeri

SEMARANG (jatengtoday.com) – Para penyandang disabilitas yang sehari-hari berkegiatan di Roemah D, Jalan MT Haryono Semarang tampak sumringah. Disana, mereka bisa berkarya. Membuat produk kerajinan berupa pengharum ruangan. Terbuat dari akar kayu wangi berbentuk Warak Ngendog.

Ada juga kerajinan tangan seperti sulam, tas, batik, lukisan dan beragam pernak-pernik lainnya. Hebatnya, produk-produk karya difabel Roemah D telah dipasarkan tidak hanya di dalam negeri, tapi juga ke mancanegara. Kerjasama dengan sejumlah hotel berbintang pun dilakukan untuk mengakomodir produk-produk mereka.

Terbaru, para penyandang disabilitas di lokasi itu mendapat pesanan pembuatan sandal hotel dari salah satu hotel berbintang. Namun karena mesin jahitnya tidak memenuhi standar, mereka menggarap pesanan itu dengan cara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Melihat hal itu, Pemprov Jateng tidak tinggal diam. Gubernur Ganjar Pranowo menyuport dengan memberikan bantuan berupa mesin jahit untuk memproduksi pesanan sandal hotel itu.

Bantuan mesin jahit tersebut diberikan secara langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen pada Rabu (6/3/2019). Mesin jahit berteknologi tinggi itu merupakan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng, yang terkumpul dari pembayaran zakat, infak dan sedekah para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng.

“Kami mengucapkan banyak terimakasih sekali kepada Pak Gubernur Ganjar, Pak Wakil Gubernur Taj Yasin beserta seluruh ASN di lingkungan Pemprov Semarang atas sedekahnya memberikan mesin jahit ini. Ini sudah kami terima dan memang mesin inilah yang lama kami harapkan,” kata Ida Modiste, salah satu anggota Roemah D Semarang.

Ida mengatakan, selama ini pihaknya mendapat pesanan sandal hotel berbintang. Karena tidak memiliki mesin, proses pembuatan dilakukan secara manual.

“Saat hotel meminta alasnya lebih tebal, kami kesulitan sekali. Kalau sekarang dengan mesin ini pengerjaannya bisa otomatis dan lebih cepat. Kalau biasanya sehari maksimal lima pasang, dengan mesin ini bisa 30 pasang perhari,” terangnya tersenyum.

Dengan adanya mesin jahit otomatis tersebut, pihaknya berharap akan semakin meningkatkan produktivitas teman-teman difabel di Roemah D tersebut.

“Selain untuk mengerjakan sandal hotel ini, nantinya bisa menggarap pesanan lainnya. Mesin ini bisa digunakan untuk menjahit jok mobil, sepatu, celana dan sebagainya. Terimakasih sekali, kami sangat bahagia,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen mengatakan, pihaknya memang konsen betul terhadap kawan-kawan difabel.

“Hari ini kami berikan bantuan mesin jahit yang memang dibutuhkan kawan-kawan difabel,” kata pria yang akrab disapa Gus Yasin ini.

Menurutnya, bantuan mesin jahit tersebut nantinya dapat dimanfaatkan kawan-kawan difabel untuk memenuhi pesanan dari pihak luar.

“Harapannya selain sandal hotel, nantinya akan banyak produk yang dihasilkan dengan mesin jahit ini. Semoga bermanfaat dan semakin membuat kawan-kawan ini lebih produktif,” tambahnya.

Dijelaskan, apa yang dilakukan oleh kawan-kawan difabel itu sangat menginspirasi. Meski memiliki keterbatasan, namun mereka tetap bekerja keras untuk berkarya.

“Yang paling hebat, teman-teman difabel ini keinginannya tinggi. Tidak hanya pasrah dengan keterbatasannya, namun terus memiliki kreasi,” tutupnya. (lhr)

editor : ricky fitriyanto